Mama Goose: Menyantap Gyu Tan Don Dalam Suasana Modern Rustic

Mama Goose: Menyantap Gyu Tan Don Dalam Suasana Modern Rustic

- detikFood
Jumat, 14 Jun 2013 11:34 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Suasana modern rustic yang ringan dan ceria sangat terasa di resto yang baru dibuka ini. Ternyata menu yang ditawarkan juga bergaya fusion yang ringan dan segar. Sungguh menyenangkan mengakhiri pekan yang padat dengan santapan enak di tempat ini.

Meskipun masih dalam tahap soft opening dan berlokasi di lantai 2 gedung Common House namun resto ini sudah dipadati pengunjung. Namanya mengingatkan akan buku cerita masa kecil. Ceria penuh kehangatan seperti induk angsa.

Ada sedikit sentuhan industrial dari aksen logam dan lampu di beberapa sisi resto yang dipisahkan dua bagian oleh open kitchen. Ah, suasana riuh dan denting sendok garpu beradu dengan piring memantulkan kehangatan. Ingin rasanya segera duduk menikmati kehangatan suasana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meja kayu dengan permukaan berhias keramik bermotif warna-warni cerah memberi suasana homey. Demikian juga dengan hiasan dinding berupa lukisan kontemporer yang menarik. Tokoh Mama Goose pun muncul pada wadah sendok dan garpu di atas meja. Bersisian dengan pot mungil berisi tanaman kecil yang segar.

Keceriaan suasana ini ternyata juga ada dalam daftar menunya. Boleh dibilang, dalam keadaan apapun datang ke sini selalu ada makanan enak. Mau sekedar ngobrol dan minum, ada menu 'nible to share', shrimp cake baquette witg assortment dipping atau crabmeat rolls with messy fries bisa dipesan.

Kalau tak terlalu lapar ada caesar salad, thai ox tongue atau mama's southern chicken yang bisa dikunyah perlahan. Nah, kalau lapar berat, pilihan menunya lebih menggoda. Mulai dari aneka pasata, nasi, burger, steak pun tersedia dalam beragam pilihan.

Untuk meredam perut lapar seporsi Boneless Wings (Rp.45.000) pun menjadi santapan pertama. Terdiri dari 4 potong sayap ayam tanpa tulang yang bagian tengahnya diisi potongan semangka merah menrona dan segar. Irisan kucai, cabai merah dan acar lobak menjejali bagian tengahnya sebagai isian.

Pada gigitan pertama terasa kerenyahan sayap ayam bagian atas yang kulitnya crunchy. Isian semangka ternyata justru terasa unik saat beradu dengan saus yang sedikit asam dan manis. Apalagi saat terkunyah dengan irisan lobak, biji jagung manis dan cabai merah yang sedikit pedas.

Tanpa terasa 4 potong sayap inipun tandas perlahan ditemani segelas es mango tea (Rp.25.000) yang disajikan dengan batang tebu sebagai pengaduknya. Aroma gurih dari area kitchen yang lamat-lamat tercium membuat seporsi Gyu Tan Don (Rp.55.000) jadi santapan berikutnya.

Olahan Gyutan atau lidah sapi umumnya disajikan di banyak resto Jepang. Sajian khas Sendai ini memang biasa dijadikan topping nasi hangat. Karenanya disebut gyutan don. Gyu Tan Don disajikan dalam mangkuk keramik, yang ditaruh di atas talenan kau berkaki dilengkapi mangkuk mungil berisi acar cabai dan bawang.

Wah, aroma gurih bawang dan dagingnya mengulik hidung. Irisan tipis lidah sapi kecokelatan ditutupi irisan kasar daun bawang dan cabai merah. Nasinya pun menyembul di sela-sela irisan lidah. Lidah sapinya berbumbu shoyu dan bawang yang gurih wangi.

Krenyes segar daun bawang dan cabai merah melengkapi rasa gurih lidah. Meski ada beberapa sayatan lidah yang terasa sedikit liat, nasi yang pulen dan hangat berhasil mengiringi suapan hidangan khas Jepang ini. Acar bawang dan cabai merah yang sedikit asam menyempurnakani sajian one dish meal ini.

Kalau saja tak terlalu kenyang, Granny Goose's Apple Pie yang ada dalam menu Sweet Tooth sudah jadi incaran untuk mengakhiri santapan di sini. Boleh saja sekali-sekali makan siang enak dengan suasana hangat dan santai. Mampir yuk!

Common House
Jl. Panglima Polim 9 No. 16
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telepon: 021-7229292
Jam Buka: Senin – Kamis: 10.00 – 22.00; Jum'at – Minggu: 10.00 -02.00

(odi/odi)

Hide Ads