Bertempat di Level 8, Rabu (12/06/13), Masterchef Class Culinary Journeys of Western Australia diselenggarakan. Di acara ini para undangan dapat melihat langsung proses pembuatan hidangan dan berinteraksi dengan para chef.
Demo masak dimulai dari Tony Howell, Executive Chef Cape Lodge, sebuah resort mewah di Margaret River. Ia mempraktikkan cara membuat 'Lamb Tortellini, Sage Burnt Butter Reggiano, Lamb Reduction'. Di sela-sela memasak, iapun membagikan tips memasak daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Howellpun mempraktikkan cara membuat tortellini, pasta isi daging yang biasa disajikan dengan kuah kaldu. "Sebisa mungkin saya selalu menggunakan tangan saat mengolah bahan agar dapat feel-nya," ucap Tony.
Ia mengajak dua orang tamu mempraktikkan cara mengisi dan melipat pasta tersebut. Sesekali ia berkeliling membawa adonan pasta atau tumisan agar para undangan bisa merasakan langsung tekstur dan aromanya.
Selanjutnya, Executive Chef Voyager Estate winery Nigel Harvey mendemonstrasikan proses pembuatan 'Braised Lamb Tart, Mixed Mushrooms, Olive Paint, Aged Balsamic Vinegar'. "Saat memasak daging domba, sebaiknya jangan masukkan garam karena akan menyerap kelembabannya. Daging akan menjadi kering," ujarnya.
Ketika dimasak, alkohol dalam wine akan menguap hingga yang tersisa hanya citarasanya. "Jangan gunakan sembarang wine untuk memasak. Gunakan wine berkualitas bagus agar mutu hidangan jadi prima," saran Harvey. Namun kalau Anda tak mau menggunakan wine, boleh saja.
Tak hanya chef dari Australia, Masterchef Class kali ini juga menghadirkan pakar kuliner Indonesia modern Petty Elliott. Ia membuat perpaduan hidangan Indonesia dan Barat melalui 'Lamb Rack Urap'. "Agar warna sayuran tetap cantik, jangan lupa memblansirnya," Petty memberi tips.
Pettypun memperkenalkan bahan penting dalam pembuatan salad tradisional ini, yakni kencur. Hasilnya adalah hidangan domba dengan sentuhan bumbu khas Indonesia. Selain tampilannya menarik, rasanya juga berpadu unik!
Acara ini juga dihadiri Chef Dennis Mifsud dari restoran Winos di Margaret River. Ia mengingatkan bahwa dalam memasak, resep hanyalah panduan. "Misalnya, di resep tertulis 500 gram tepung. Sebenarnya itu tergantung kualitas tepung yang dipakai. Jadi sebaiknya gunakan feeling," kata Mifsud.
Di akhir Masterchef Class, para undangan menikmati makan siang dengan tiga menu tersebut. Acara bersantap diakhiri dengan dessert 'Mango Dusted Pavlova, Fluid Cheese Cake, Fresh Mango' kreasi Pastry Chef Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Aan Nurhasanah.
Margaret River terkenal akan winenya. Oleh karena itu, santap siang kali ini juga dilengkapi dengan sajian wine 'Ashbrook, Semillon, 2011' untuk Braised Lamb Tart; 'Edwards, Chardonnay, 2008' untuk Lamb Tortellini; dan 'Flametree, Embers, Cabernet Sauvignon, 2011' untuk Lamb Rack.
(fit/odi)