Orang Jepang dikenal sering mengadaptasi produk budaya asing menjadi sesuatu yang baru dengan bahan-bahan lokal. Kreativitas ini salah satunya tercermin dalam aneka ragam burger Jepang. Roti burger diganti dengan nasi, gobou (burdock root), atau okonomiyaki (pancake gurih a la Jepang).
Di restoran YO! Sushi di Inggris, ada rangkaian sushi burger. Seperti bisa ditebak, isiannya berupa daging ikan salmon, tilapia, atau udang. Ada juga yang mengandung ayam atau tofu. Namun tak hanya itu, roti burgernya juga terbuat dari nasi yang dibentuk lalu dipanggang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burger lain yang tak kalah unik adalah Salmon YO! Burger yang berisi kimchi salmon, selada, kimchi sayuran, serta topping mayones dan suwiran nori (lembaran tipis rumput laut). Harganya Β£8 (Rp 121.000), sudah termasuk salad irisan lobak dan mayones, keripik rumput laut sebagai pengganti kentang goreng, dan misotchup (saus yang terbuat dari miso).
Berdasarkan informasi yang dilansir Daily Mail (04/06/13), kalorinyapun jauh lebih rendah dibanding burger biasa. Big Mac, misalnya, mengandung 1.000 kalori, sementara sushi burger di YO! Sushi hanya 312-423 kalori.
Tak hanya di Inggris, mereka juga mengubah definisi burger di kampung halamannya sendiri. Namanya adalah Osaka Burger. Menurut Rocket News 24 (16/08/12), dulu burger ini dikenal sebagai Ume Chicken, menu paling populer di Osaka Burger Kaen Hanamaru.
Osaka Burger menggunakan makanan khas Osaka, okonomiyaki, sebagai pengganti roti burger. Isiannya terdiri dari patty ayam, telur goreng dengan daun shiso, serta topping saus plum (bainiku sauce). Osaka Burgerpun dimasukkan dalam tiga besar makanan khas Osaka oleh Agensi Wisata Jepang.
Perkawinan hidangan Amerika dan Jepang juga terlihat di tanah air. Tokyo Belly, restoran Jepang modern di Grand Indonesia Jakarta, menghadirkan J-Dog atau hot dog dengan sentuhan Jepang. Berbeda dengan kedua burger tadi, hot dog di sini masih menggunakan roti standar.
Sosisnya digoreng dengan tepung tempura sehingga renyah di luar dan empuk di dalam. Toppingnyalah yang memberikan sentuhan Asia, seperti nori, katsuoboshi (fish flake), kimchi, daun bawang, bawang putih goreng, wijen hitam, atau alpukat.
Aneka seafood seperti udang, tuna, dan kepiting juga ditambahkan di beberapa variannya. Mayonesnyapun diberi sentuhan Jepang dengan mencampurkan tobiko (telur ikan) dan miso. Saus teriyaki dan saus cabaipun tak ketinggalan.
Hidangan Jepang sudah diterima luas oleh masyarakat dunia. Bagaimana dengan kuliner Indonesia?
(fit/odi)