Ingin Terhindar dari Kanker Prostat? Minumlah 6 Cangkir Kopi Setiap Hari

Jakarta - Sebuah studi baru menemukan konsumsi minimal 6 cangkir kopi sehari bisa mengurangi risiko kanker prostat pada pria hingga 20 persen. Hasil menunjukkan peminum kopi berat lebih cenderung tidak mengidap tumor daripada orang yang mengonsumsi kopi sedikit atau tidak sama sekali.

Ilmuwan menemukan bahwa kopi bisa memerangi kanker localized, tipe kanker yang berkembang secara perlahan di bagian tertentu seperti prostat. Seiring bertambahnya umur, risiko terkena penyakit ini semakin meningkat, pria berumur 50 tahun ke atas lebih cenderung terserang tumor dan faktor genetik juga menentukan.

Diet bisa menjadi kunci utama untuk memerangi beberapa tipe kanker. Tapi, para ilmuwan merasa sangat sulit untuk mengidentifikasi pengaruh tipe makanan dan minuman tertentu, karena efek yang ditunjukkan akan berbeda satu orang dengan lainnya.

Awal tahun ini, peneliti Belanda menyatakan konsumsi kopi tidak mempengaruhi risiko terbentuknya tumor prostat, sebaliknya teh bisa mengurangi risiko hingga sepertiganya. Namun, studi di Amerika Serikat tahun 2011 menemukan enam cangkir kopi bisa mengurangi risiko terbentuknya tumor hingga setengahnya.

Dilansir dalam Daily Mail (03/05/2013) studi terbaru yang dilakukan oleh ahli dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia melibatkan 45.000 pria berumur 45-79 tahun yang telah diamati selama 12 tahun. Peneliti mengumpulkan data terperinci mengenai kebiasaan diet seperti konsumsi kopi setiap harinya.

Hasil penemuan yang dipublikasikan di The Annals of Oncology menyatakan pria yang mengonsumsi enam cangkir kopi atau lebih sehari mengalami penurunan risiko kanker prostat hingga 19 persen. Untuk yang meneguk empat hingga lima cangkir menunjukkan penurunan tujuh persen, tapi penurunan risiko tidak terlihat untuk yang mengonsumsi kurang dari empat cangkir.

Dikatakan konsumsi kopi bisa meningkatkan tingkat protein bernama adiponectin dalam tubuh yang terbukti bisa menghentikan pertumbuhan sel kanker ganas. Kandungan ini dikatakan lebih bermanfaat bagi pria obesitas karena mereka mempunyai kandungan adiponectin lebih rendah dalam peredaran darah.

(fit/odi)