Mampir ke solo? Wah, ada sederatan jajanan enak menanti. Setelah ngubek pasar Klewer belanja batik, sasaran kami tengkleng bu Edy yang ada di sisi utara gapura pasat Klewer. Jam belum menunjukkan pukul 13.00 tetapi kerumunan di salah satu sudut gapura sebelah kanan sudah padat.
Sebenarnya tempat mangkal tengkleng bu Edy ini tak bisa dibilang kios. Di sisi ini ada gerobak penjual rujak dan minuman. Empat buah panci aluminium besar diletakkan di bawah. Di bagian atas ada dua bangku kayu kecil panjang. Di belakangnya berderet bangku kayu a la kadarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wah, kami nyaris mundur melihat kerumunan ini. Namun, karena kangen dengan tengkleng yang berkuah ringan ini dengan sedikit kesabaran mengantri akhirnya sepincuk tengklengpun sampai di tangan. Saat memesan bisa memilih bagian yang disukai, mau iga, pipi, jeroan, kaki, mata atau otak juga ada.
Potongan-potongan daging dan tulang yang sudah dibumbui ditaruh dalam panci terpisah. Kuning kecokelatan menebarkan aroma wangi gurih. Di panci yang lain ada kuah dan cabai rawit merah utuh berikut tangkainya yang sudah direbus.
Tengkleng plus nasi disajikan dalam pincuk daun pisang beralas kertas. Karenanya tak ada cara lain kecuali memegangi pincuk yang panas dan menyuap langsung dari sendok plastik mungilnya.
Tengkleng merupakan sup kambing khas Solo yang ringan bumbunya. Tidak memakai santan, direbus dengan bumbu kunyit, bawang putih, dan merica yang meresap ke dalam daging dan tulang kambing.
Karenanya kuahnya terasa segar gurih, tidak asin berlebihan, ringan dan menyatu dengan irisan daging pipi kambing yang kenyal-kenyal lembut. Beberapa potong tulang berlapisan lemak tipis terasa lembut gurih. Cabai rawot merha yang digerus, diaduk dengan kuahnya menambah nikmat santapan ini.
Ada rasa pedas-pedas gurih yang asyik. Kenikmatan menyantap tengkleng karena bisa menyusuri lapisan daging yang melekat di sela-sela tulang. Agaknya bu Edymemakai kambing muda dan dimasak beberapa jam dengan bumbu yang cukup royal. Karenanya tak terasa bau tajam daging kambing atau genangan lemak berlebihan pada kuahnya.
Keasyikan menelusuri daging pada tulang ini masih berlanjut dengan tambahan seporsi iga kambing. Iga kambingnya kecil tipis dengan potongan sedang. Benar saja, sekali gigit, daging pada iga yang mungil terlepas dari tulangnya. Empuk gurih. Demikian juga dengan lapisan lemak yang juga kenyal empuk.
Ah, kesabaran mengantri terbayar dengan seporsi nasi tengkleng (Rp.20.000) dan seporsi iga kambing (Rp.15.000). Rasa gurih dan pedaspun terbilas dengan seporsi rujak buda yang dingin asam manis. Apalagi bumbu rujaknya memakai gula aren yang kuning wangi dan legit. Untung kami kebagian tengkleng karena tengkleng bu Edy hanya dalam 2 jam biasanya sudah ludes!
Tengkleng Pasar Klewer 'Bu Edy'
Sisi Utara gapura pasar Klewer
Buka mulai jam 13.00 (dalam 2 jam sudah habis)
Untuk pesanan bisa menghubungi 0271-651552
Alamat rumah: Jl. Yosodipuran RT 01/3 Solo
(odi/odi)