Croissant (baca: krwasang) dalam Bahasa Prancis berarti bulan sabit (crescent). Namanya sesuai dengan bentuknya yang melengkung seperti bulan sabit. Adapula yang hanya berbentuk seperti segitiga atau bahkan sangat melengkung hingga mirip tapal kuda.
Croissant merupakan roti yang biasa disantap saat sarapan sebagai teman kopi atau teh di Prancis. Teksturnya beremah seperti puff pastry, namun juga lembut seperti roti. Aroma dan rasa mentega kuat terdeteksi dari roti ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Croissant terbuat dari adonan yang diberi ragi. Adonan ini perlu digilas tipis, diberi mentega, digilas lagi, lalu dilipat. Teknik ini disebut laminating atau lemak lipat. Tahap menggilas dan melipat ini dilakukan tiga kali dengan jeda waktu di antaranya agar roti jadi mengembang dan berlapis-lapis.
Adonan yang sudah selesai 'dilaminating' dipipihkan lalu dipotong-potong menjadi bentuk segitiga. Dimulai dari alas segitiga, adonan digulung hingga berbentuk seperti bulan sabit. Barulah croissant dipanggang. Karena membuatnya memerlukan waktu dan keterampilan melapisi adonan dengan lemak, kini croissant beku siap panggang banyak dijual.
Croissant siap santap yang dibuat segar setiap hari juga banyak tersedia di bakery. Detikfood mencicipi croissant original dari tiga bakery di hotel berbintang di Jakarta. Kami mendatangi Le Meridien Jakarta, Mandarin Oriental Jakarta, dan Sari Pan Pacific Jakarta.
Croissant di Le Meridien Jakarta (Rp 15.000) berukuran besar dengan bentuk seperti segitiga. Rotinya sangat beremah (flaky), terutama di bagian luarnya. Jika dirobek, bagian dalamnya berlapis-lapis dan berserat, persis seperti puff pastry. Tampak menteganya cukup banyak diberikan karena aromanya wangi dan agak berminyak. Rasa gurihnya sangat kuat.
Di Mandarin Oriental Jakarta (Rp 16.500), croissantnya berukuran sedang dengan bentuk segitiga. Bagian luarnya cokelat mengilat, sepertinya diolesi kuning telur sebelum dipanggang. Teksturnya lembut seperti roti. Bagian dalamnya berwarna agak kekuningan, mungkin karena banyak menggunakan mentega. Hmm... saat disobek, aroma mentegapun tercium harum.
Ternyata di Sari Pan Pacific Jakarta (Rp 20.000) croissantnya tak kalah besar dengan di Le Meridien Jakarta. Bakery ini dari dulu terkenal dengan French pastrynya, termasuk croissant. Bedanya, yang ini berbentuk seperti kepiting karena kedua ujung croissantnya dilekukkan ke depan. Bagian luarnya agak renyah, namun saat digigit teksturnya mulur lembut seperti roti.
Dari ketiga croissant ini, menurut Detikfood punya Le Meridien Jakartalah yang paling mendekati croissant bergaya Prancis. Wajar saja, karena hotel ini merupakan cabang dari Prancis. Teksturnya seperti pastry, rasanya agak gurih asin, dan aroma menteganya kuat. Sementara bagian dalamnya lembut lentur seperti roti. Awas berantakan remahnya saat menyantapnya!
Bandingkan sendiri croissant mana yang paling enak di ketiga tempat berikut:
Le Meridien Jakarta
La Boutique Gourmande
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 18-20
Jakarta Selatan
Telepon: 021-2513131
Mandarin Oriental Jakarta
Cake Shop
Jl. M.H. Thamrin
Jakarta Pusat
Telepon: 021-29938820
Sari Pan Pacific
Sari Delicatessen
Jl. M.H.Thamrin 6
Jakarta Pusat
Telepon: 021-29932755
(fit/odi)