Ditenggelamkan di Laut, Wine Jadi Lebih Enak?

Ditenggelamkan di Laut, Wine Jadi Lebih Enak?

- detikFood
Kamis, 21 Feb 2013 14:58 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Semakin tua umur wine, semakin mahal harganya dan semakin nikmat rasanya. Biasanya botol atau tong wine disimpan di wine cellar (gudang anggur) atas atau bawah tanah agar kualitasnya semakin prima seiring waktu. Lantas, mungkinkah wine yang didiamkan di lautan akan menjadi lebih spesial dibanding wine biasa?

Wine memerlukan perlakuan khusus agar tak membusuk terkena panas, cahaya, getaran, atau ketidakstabilan suhu dan kelembaban. Di wine cellar, suhu dan kelembabannya sudah diatur, yakni sekitar 13-15 C. Jika disimpan dengan benar, wine bisa terjaga kualitasnya. Bahkan aroma, rasa, dan kompleksitasnya semakin bertambah seiring waktu.

Rupanya para ahli wine merasa tak cukup puas dengan wine cellar. Rabu (20/02/13), produsen wine Mira Winery di St. Helena, Amerika Serikat, bereksperimen dengan menenggelamkan wine ke lautan untuk melihat efeknya terhadap kualitas wine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat peti botol red wine Cabernet Sauvignon 2009 vintage ini memiliki segel lilin tambahan. Masing-masing peti tersebut lalu ditempatkan dalam 'kandang' jala berwarna kuning yang terbuat dari baja khusus agar kuat terendam di laut. Jala-jalanya berfungsi agar air laut dapat menggerakkan botol.

Keempat kandang tersebut lalu disatukan dengan rantai yang diberi alat GPS. Tujuannya agar lokasinya tetap terdeteksi meski terdorong arus laut, atau jika wine tersebut dicuri oleh penyelam asing. Kemudian, semuanya ditenggelamkan di lepas pantai Charleston Harbor, di lokasi yang dirahasiakan dan dengan kedalaman yang tidak ditentukan.

"Kami akan menariknya dari lautan di akhir Mei. Lalu, kami akan melihat apakah suhu, tekanan, dan ayunan air berefek pada wine," ujar Gustavo Gonzalez, pembuat wine di Mira Winery, seperti dilansir Huffington Post (20/02/13).

Wine yang diambil dari lautan akan dibandingkan susunan zat kimianya dengan wine yang disimpan di wine cellar. Wine tersebut juga akan dicicipi oleh para pakar wine.

"Ini adalah awal proses pengujian untuk melihat apakah kami dapat menerapkannya dengan jumlah yang lebih besar dan periode yang lebih lama," kata Jim 'Bear' Dyke Jr, pemilik Mira Winery. Jika sukses, nantinya wine 2013 vintage sebagian akan disimpan di wine cellar dan sebagian di laut. Percobaan ini adalah yang pertama di Amerika Serikat, meski segelintir produsen wine di Eropa telah melakukannya lebih dulu.

Pada Juli 2010, berbotol-botol champagne yang diperkirakan sudah ada sejak 1825 ditemukan di bangkai kapal di dekat kepulauan Aland, Finlandia. Disebut-sebut bahwa rasanya unik, diduga karena pengaruh laut.

Menurut direktur komunikasi WineAmerica, Michael Kaiser, wine yang ditemukan di bangkai kapal mungkin lebih enak karena winenya memang sudah tua. Meski demikian, air laut mungkin juga memengaruhinya.

(fit/odi)

Hide Ads