Rahasia Makan Sehat 5 Negara Berpenduduk dengan Umur Terpanjang di Dunia

Rahasia Makan Sehat 5 Negara Berpenduduk dengan Umur Terpanjang di Dunia

- detikFood
Selasa, 22 Jan 2013 17:04 WIB
Rahasia Makan Sehat 5 Negara Berpenduduk dengan Umur Terpanjang di Dunia
Foto: Blue Zones
Jakarta - Di Indonesia, mungkin tak banyak orang yang berusia lebih dari 90 tahun. Namun di lima negara yang masuk kategori Blue Zone ini, lansia berusia 100 tahun dan masih bugar mudah ditemui. Di sinilah tempat tinggal orang-orang berumur paling panjang di dunia.

Dan Buettner, penggagas Blue Zone, membuat buku yang memuat penjelasan tentang rahasia panjang umur dari lima negara tersebut. Informasi ini didasarkan pada data empiris dan observasi langsung. Tak ada salahnya kita meniru resep hidup sehat mereka seperti berikut:

1. Ikaria, Yunani

Foto: Blue Zones
Ikaria adalah pulau Yunani yang terletak di laut Aegean, sekitar 56 km dari lepas pantai Turki. Di sini, warganya tiga kali lebih berpeluang mencapai usia 90 tahun dibanding di Amerika Serikat. Jarang sekali orang yang mengidap penyakit kronis di sini. Risiko terkena kankernya 20% lebih rendah, risiko penyakit kardiovaskular 50% lebih rendah, dan hampir tidak ada yang menderita dementia.

Rupanya, mereka terbiasa menyantap diet Mediterania yang banyak mengandung minyak zaitun, buah, sayuran liar, biji-bijian utuh, dan sedikit ikan. Untuk minumannya, mereka menyesap wine dan susu kambing. Mereka juga banyak meminum teh herbal yang berfungsi sebagai diuretik ringan, sehingga berkhasiat menurunkan tekanan darah.

2. Loma Linda, California, Amerika Serikat

Foto: Blue Zones
Ternyata, di tengah gaya hidupnya yang terkenal tak sehat, Amerika juga punya zona yang berisi orang-orang berumur panjang. Letaknya di kota Loma Linda, 96,5 km sebelah timur Los Angeles. Di sini hidup sekitar 9.000 penganut Kristen Advent (Seventh-day Adventist Church) yang diketahui terbiasa hidup sehat. Mereka menerapkan gaya hidup vegetarian serta tak merokok maupun minum alkohol dan soda.

Di sana, warganya makan paling banyak saat sarapan dan semakin sedikit porsinya saat makan malam. Mereka juga menjaga berat badan tetap ideal dan banyak mengonsumsi kacang-kacangan. Tak heran, risiko diabetes, kanker, dan penyakit jantungnya jauh lebih rendah dibanding rata-rata orang Amerika.

3. Nicoya, Costa Rica

Foto: Blue Zones
Semenanjung Nicoya adalah daerah yang terisolasi. Namun, Nicoya memiliki angka kematian usia paruh baya terendah di dunia. Harapan para pria untuk mencapai umur 90 tahun juga lebih tinggi dua kali lipat dibanding pria di Amerika Serikat, Perancis, bahkan Jepang. Di sini konsentrasi pria yang berumur lebih dari 100 tahun merupakan yang tertinggi kedua di dunia, setelah Sardinia, Italia.

Rahasianya, mereka menyantap buah-buahan berwarna-warni dan kaya nutrisi seperti jambu monyet dan srikaya. Warga Nicoya menjadikan beras, buncis-buncisan, dan jagung sebagai makanan pokok. Selain itu, mereka juga meminum air yang kaya kalsium dan magnesium. Seperti Loma Linda, mereka juga lebih banyak makan di pagi hari dibanding malam hari.

4. Okinawa, Jepang

Foto: Blue Zones
Okinawa berada sekitar 1.600 km dari Tokyo. Kumpulan pulau ini memiliki iklim yang hangat. Sempat disebut sebagai 'tanah abadi', warga Okinawa lebih sedikit yang mengidap kanker, penyakit jantung, dan dementia dibanding orang Amerika.

Ternyata, pola makan sehatlah yang membantu mereka berumur panjang. Salah satunya adalah frase 'hara hachi bu' (makan sampai 80% kenyang) yang diucapkan sebelum makan untuk menghindari makan berlebih. Mereka juga banyak mengonsumsi sayuran dan produk-produk kedelai. Warga Okinawapun aktif berkebun sayuran dan herba.

5. Sardinia, Italia

Foto: Blue Zones
Sardinia merupakan pulau Mediterania yang terletak 193 km dari lepas pantai Italia. Di sinilah pusatnya pria berusia seratus tahun lebih dengan konsentrasi tertinggi di dunia. Jumlah penduduk yang berusia seratus tahun lebih per 1000 orang bisa 10 kali lipat lebih banyak dibanding di Amerika.

Warga Sardinia menyantap makanan yang kaya dengan buncis-buncisan, plus susu dan keju kambing. Kambingnyapun berbeda karena memakan dwarf curry, tanaman yang biasa dipakai sebagai obat antiperadangan di Amerika. Mereka juga banyak mengonsumsi fava bean, barley, dan red wine. Kandungan antioksidan dan flavonoid red wine di sini tiga kali lipat lebih tinggi dibanding wine lain.
Halaman 2 dari 6
(fit/odi)

Hide Ads