Konsep kafe kucing ini pertama kali diperkenalkan oleh The Taiwanese Cat Cafe di Taipei, Taiwan pada tahun 1998. Akhirnya kafe kucing menyebar ke wilayah Asia. Di Jepang, kafe kucing pertama kali didirikan di Osaka tahun 2004. Kafe inipun menarik banyak turis baik mancanegara maupun domestik.
Trend ini akhirnya dilirik oleh seorang warga London bernama Lauren Pears karena ia melihat sifat masyarakat Inggris sebagai penyayang binatang. Kafe yang akan dinamakan Lady Dinah's Cat Emporium ini akan diisi kucing-kucing yang berasal dari tempat penampungan hewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hampir semua barang bisa Anda beli di London tapi ada satu hal yang tidak bisa dimiliki sebagian besar masyarakat London yaitu kucing. Saya melihat banyak orang berhenti sebentar untuk mengelus kucing tetangganya. Karena saya juga tidak bisa memelihara kucing karena tinggal di apartemen dan waktu kerja panjang, saya memahami keinginan untuk berada di sekitar kucing,” kata Lauren kepada Dailymail (04/01/2012)
Kafe ini akan dibuat dengan dekorasi gaya Victoria yang membantu pengunjung dan para kucing bersantai di suasana kafe yang mewah. Sebagai teman bersantai akan disajikan menu seperti teh, kopi, sandwich, dan buku-buku untuk dibaca.
Untuk kucing-kucing yang ada di kafe ini, Lauren bekerjasama dengan Mayhem Animal Home untuk memilih kucing-kucing terlantar yang cocok dengan lingkungan kafe dan senang berada di tengah orang banyak.
Lewat sebuah website khusus untuk penggalangan dana bernama Indiegogo, saat ini sudah terkumpul sekitar Rp 51,6 jut adari jumlah total biaya Rp 1,7 milyar yang dibutuhkan.
(fit/odi)