Di kompleks bioskop Metropole XXI, ada sebuah tempat makan yang sudah terkenal sejak dulu. Tanya saja di mana ayam bakar atau es teler Megaria, orang sekitar akan menunjukkan arah ke sisi samping gedung yang dulu dikenal dengan sebutan Metropole ini.
Sebuah spanduk panjang bertulisan besar-besar akan menyambut Anda. 'Es Teler Sari Mulia Asli, Ayam Bakar Khas Solo Megaria' terpajang di depan dan di dalam ruangan. Tempatnya sederhana, bercat putih, dan memanjang ke samping. Kapasitasnya lumayan banyak karena terdapat beberapa bangku dan meja panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di setiap meja kosong terdapat daftar menu sekaligus nota bon yang siap diisi. Selain ayam bakar, ada gulai, siomay, dan bakso. Untuk minumannya tersedia es teler, es kelapa, dan es jeruk.
Berhubung ingin mencicipi yang legendaris, tanpa pikir panjang saya langsung menulis angka '1' di sebelah tulisan ayam bakar dan es teler. Sementara itu, teman saya yang sudah pernah ke sini sebelumnya memilih menu lain, yakni gulai dan es kelapa.
Sebentar saja, semua pesanan kami datang. Iman kami digoda, padahal azan magrib tinggal hitungan menit. Saat waktunya tiba, seluruh pengunjung menyeruput minuman masing-masing, tak terkecuali kami.
Hidangan yang pertama saya tuju adalah es teler (Rp 11.000). Di bayangan saya, es teler disajikan di mangkuk berkaki atau mangkuk biasa. Namun, yang satu ini dihidangkan di gelas tinggi biasa. Isinya kelapa muda, nangka, serta sedikit alpukat. Kuahnya terbuat dari air yang diberi sirop gula, susu kental manis, serta es batu.
Slurp... Saya menyeruput kuah es teler yang manis, kemudian menyendok isinya untuk dikunyah. Tekstur nangka yang garing melengkapi lembutnya alpukat dan kelapa muda. Saya juga mencicipi es kelapa muda (Rp 11.000) punya teman saya. Wah, kelapanya lembut sekali karena masih sangat muda! Paduan air kelapa, sirop gula, dan es batu terasa pas manisnya di lidah saya.
Sekarang saatnya mencoba ayam bakar (Rp 16.000 termasuk nasi)! Paha ayam ini terlihat cokelat mengilat, disajikan dengan sambal bajak kehitaman, irisan timun, kol, serta selada. Manis bumbu kecapnya terasa sampai ke dalam daging ayam. Nikmat dicocol ke sambal lalu disuapkan ke mulut bersama nasi. Sayang, sambalnya tidak pedas.
Gulai sapinya (Rp 14.000) yang disajikan di mangkuk sedang tak kalah menggiurkan. Daging sapi yang dipotong kotak-kotak berendam di kuah santan berwarna cokelat dengan taburan bawang goreng. Dagingnya lumayan empuk meski terdapat lapisan tendon. Kata teman saya, sekarang potongan dagingnya lebih besar dibanding dulu. Kuah gulainya sedap, asinnya pas. Sepiring kecil acar mentimun, wortel, dan cabai rawit disertakan untuk mengimbangi gurihnya kuah.
Wajar saja jika tempat makan ini banyak dikenal pecinta kuliner Jakarta. Selain lezat, es telernya pun legendaris. Berawal dari tahun 1967, Samijem Darmowiyono membantu suaminya yang berjualan rokok dengan menjual es campur di termos. Berbagai buah-buahan dikombinasikan jadi minuman dingin yang dijual di Jalan Cilacap, Menteng.
Namun, karena permintaan pelanggan, lama-lama tinggal buah favorit yang tersisa. Hingga kini, kita mengenal es teler dengan komposisi utamanya yakni kelapa muda, alpukat, dan nangka. Spanduk, plang, hingga kartu nama Es Teler Sari Mulia Asli pun tak lepas dari embel-embel 'penemu es teler pertama di Indonesia'.
Racikannya sejak dulu tak berubah. Bahkan, gelas yang dipakai menyajikan es teler di restorannyapun sama seperti dulu. Sejak mampu mengontrak rumah untuk berjualan, Samijem mengembangkan usahanya dengan menjual bakso dan siomay. Barulah tempat yang kini bersisian dengan bioskop Megaria alias Metropole didirikan pada 1985. Menu ayam bakar mulai tersedia dan menjadi primadona berdampingan dengan es teler.
Es Teler Mulia Asli, Ayam Bakar Khas Solo Megaria
Jl. Diponegoro 21, kompleks bioskop Metropole XXI
Jakarta Pusat
Telepon: 021-3141041
Buka: 09.00-21.00
(fit/odi)