Steak (beefsteak) adalah potongan daging sapi mendatar yang dibakar di atas api atau dimatangkan di atas wajan besi. Hidangan ini tak hanya berasal dari daging utuh, namun bisa juga dari daging giling yang dibentuk menjadi steak.
Umumnya ada lima tingkat kematangan yang ditawarkan, yakni rare, medium rare, medium, medium well, dan well done. Semakin matang steak yang diinginkan, semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu membakar yang diperlukan. Steak rare hanya berwarna cokelat di bagian luarnya, sementara bagian dalamnya masih merah. Sementara itu, steak well done berwarna cokelat hingga ke bagian dalam daging dan ada warna hitam bekas memanggang di luarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada macam-macam pilihan daging steak, tergantung bagian daging sapi mana yang Anda suka. Beberapa yang paling populer adalah sirloin, tenderloin, dan rib eye. Sirloin diambil dari area pinggang sapi dan cukup lembut, sehingga harganya agak mahal. Tenderloin terletak dekat dengan bagian sirloin namun berbentuk lonjong. Tenderloin merupakan bagian daging sapi yang paling empuk dibanding yang lain.
Sementara itu, rib eye adalah daging iga sapi tanpa tulang. Bagian ini terasa paling lezat karena otot ini terus bergerak saat sapi masih hidup. Kandungan lemak yang bercorak seperti marmer membuat rib eye cocok dimasak dengan teknik slow roasting dan nikmat dibakar dengan tingkat kematangan manapun.
Daging sapi yang mahal membuat steak identik dengan hidangan orang berkocek tebal. Rupanya, situasi ini dilihat sebagai peluang untuk memasarkan steak kepada kalangan menengah. Nama-nama seperti Holycow Steak, Abuba Steak, dan Joni Steak pun bermunculan dan sukses meraup untung. Pelanggannya selalu ramai. Restoran yang menyajikan steak 'harga kaki lima, kualitas bintang lima' ini pun sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta.
Holycow! Steakhouse by Chef Afit menjadi restoran pertama yang kami kunjungi untuk membandingkan steak. Detikfood memesan menu baru di sana, yakni Big Bite Sirloin 400 gram medium well (Rp 95,000). Wow, steaknya besar dan tebal! Si gendut ini didampingi oleh mashed potato yang dibentuk setengah bola, tumisan buncis, dan saus buddy's special yang dituang ke dalam mangkuk kecil.
Dagingnya berwarna cokelat di luarnya dan pink lembut di bagian tengahnya. Saat diiris, daging terasa empuk. Aroma dan rasa rosemary, oregano, dan bawang putih dalam bumbu steak terasa nikmat. Sausnya yang berwarna putih kuat rasa bawang putihnya. Tekstur mashed potato yang lembut gurih pun berpadu dengan buncis yang renyah.
Restoran steak yang juga sudah lama dikenal adalah Abuba. Di sini, kami mencoba sirloin steak medium well dari New Zealand (Rp 52,000). Hmm, dagingnya terlihat mengilat menggoda karena berlumur saus cokelat kemerahan. Di sampingnya terdapat tumis sayur-sayuran (jagung, buncis, wortel, kacang polong, kembang kol, serta irisan bawang putih dan bawang bombay) dan potongan kentang goreng.
Dagingnya lumayan empuk dengan lemak yang agak banyak di pinggirannya. Sayang, bumbunya kurang meresap hingga ke dalam. Selain itu, tak ada pilihan saus yang ditawarkan selain saus steak biasa. Kentang gorengnya agak hambar, namun setup sayurannya cukup menarik karena lengkap dan beraroma bawang.
Kami juga mampir ke Joni Steak di daerah Gajah Mada, Jakarta Pusat. Kata orang, steak di sini murah namun nikmat. Untuk membuktikannya, kami memesan sirloin import (Rp 40,000) dengan saus lada hitam. Steak ini dilengkapi dengan setup sayuran (buncis, wortel, jagung) yang direbus, serta potato wedges dengan kulitnya.
Bagian luar steaknya terlihat kehitaman dan hanya sedikit berlemak. Dagingnya cukup empuk dan juicy meski tak terlalu tebal. Saus lada hitamnya yang berwarna cokelat muda dituangkan dengan royal. Kentangnya kering tak berminyak dan lumayan renyah. Tampaknya setup sayurannya direbus sebentar saja karena masih terasa renyah kriuk-kriuk.
Ketiga steak ini punya keunggulan masing-masing. Untuk rasa, Holycow jawaranya. Wajar saja karena harganya paling mahal di antara yang lain. Steak di Joni steak paling murah di antara yang lain dengan kualitas yang cukup baik di kelasnya. Sayang, kedua restoran tersebut memiliki suasana yang kurang nyaman.
Area makan Holycow yang sempit biasanya disesaki pengunjung, sementara Joni Steak lokasinya terbilang sederhana, seperti rumah makan biasa. Kalau memang suasana nyaman yang dicari, pilihlah Abuba Steak (terutama cabangnya di Cipete). Jadi, mana restoran steak yang Anda pilih?
Holycow! Steakhouse by Chef Afit
Jl Bakti No. 15
Jakarta Selatan
Telepon: 021-5270673
Joni Steak
Jl. Gajah Mada No. 91
Jakarta
Telepon: 021-91882500
Abuba Steak
Jl. Cipete Raya No.14A
Cilandak
Jakarta Selatan
Telepon: 021-7500750
(fit/odi)