Sejak bertahun-tahun tidak hamil saya agak kerepotan menemukan tukang jajanan yang biasa mangkal di depan RSB YPK Theresia. Ternyata, sudah 3 tahun sejak RS direnovasi, para penjual yang biasa mangkal di tenda di atas trotoar sudah dipindahkan ke bangunan yang lebih rapi.
Banner berwarna hijau menutupi deretan penjual rujak, soto mie, sate ayam, siomay, nasi goreng dan minuman. Tempat makannya ada di lantai bawah sebuah gedung. Selain lebih bersih juga lebih teratur. Pembeli juga tidak bisa asal pesan, harus meminta bon dari penjual, baru kemudian makanan diantar dan setelah selesai membayar di kasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuahnya bening, porsinya tak terlalu banyak. Mi kuning, irisan risol, daging sapi dan tomat memenuhi permukaan soto mie ini. Yang paling saya suka sejak dulu adalah kaldunya yang bening dengan aroma dan rasa daging yang gurih kuat. Daging dengan sedikit lemakpun terasa empuk.
Rujak buah disajikan cantik dengan porsi tak berlebihan. Irisan mangga manalaginya cukup banyak, mengkal dan manis. Jambu airnya manis renyah, kedondong dan nanaspun manis enak. Cocok dicocol dengan sambal rujak yang manis pedas menggigit. Dulu, selesai senam hamil, porsi rujak ini selalu terasa kurang dan saya selalu menambah porsi.
Kini, saya justru digoda aroma wangi satai ayam yang tak henti dibakar oleh kelompok cak Heri. Bagai kalap karena kelamaan menunggu giliran dokter kandungan, saya akhirnya memesan seporsi sate berikut lontongnya (Rp.15.000,00).
Hmm... gurih kering bakaran satai ayamnya. Saus kacangnya lembut dengan kucuran sedikit kecap manis. Lontongnya juga lembut berwarna kehijauan dengan aroma wangi daun pisang. O la la... meskipun tidak sedang hamil, seporsi sate ayam inipun lenyap dari piring!
Bunyi wajan yang diketok tukang nasi gorengpun mulai menarik perhatian saya, apalagi tercium aroma wangi bawang dari nasi goreng yang sedang diaduk. Tak berani memesan nasi goreng karena perut sudah penuh, pilihan saya justru kembali ke tukang siomay.
Aroma wangi gurih ikanpun langsung tercium dari panci yang ditaruh di atas kompor. Jadilah 3 potong siomay, tahu, telur dan kentang saya pesan (Rp.12.000,00). Siomaynya lembut kenyal dengan rasa gurih ikan yang nonjok. Sausnya kental, sedikit berminyak dan setelah diaduk dengan sedikit kecap manis dan saus cabai rasanya makin komplet. Nyam.. nyam.. sedap!
Akhirnya saya benar-benar menyerah kekenyangan dan puas karena bisa mencicipi kembali jajanan enak yang nyaris terlupakan. Saat membayar, ibu kasir pun berpesan, "Hamil aja lagi supaya sering-sering makan di sini". Wouw... usul yang bagus juga.
Namun, tanpa hamilpun saya tetap bisa mampir dan jajan enak di sini. Tentu saja sambil mengamati wajah ceria para calon ibu melahap rujak. Kali ini saya ikut mengelus perut, bukan karena hamil tetapi kekenyangan! Huah.. huah.. sedap! Buat para ibu yang mampir ke RSB ini jangan lupa ya menyeberang ke tempat jajan ini. Rujak enak siap menanti!
Kuliner Theresia
Jl.Gereja Theresia 43 (depan RSB YPK Theresia)
Jakarta Pusat
Telpon: 021-3908990
(odi/odi)