Punya Nyali Buat Mencicipi Makanan Ekstrim Ini?

Punya Nyali Buat Mencicipi Makanan Ekstrim Ini?

- detikFood
Selasa, 20 Des 2011 10:50 WIB
Jakarta - Jika disodori makanan busuk, hewan beracun, atau melata yang tampangnya seram, pasti Anda menghindari. Tetapi di beberapa negara, makanan-makanan menjijikan itu justru dikonsumsi. Rasanya ada yang gurih kenyal dan renyah. Mau mencicipi?

Tampang makanan ini pastinya menjijikkan. Namun, banyak orang berani mencicipinya karena tertangan dengan rasa yang gurih enak atau gurih renyah. Makanan ekstrim berikut ini juga disukai banyak orang di negaranya.

Sannakji (gurita hidup)
Sannakji tersedia di Korea. Orang yang memilih sannakji dalam hidangan haruslah yang kuat dan anti mual, serta bisa menikmati apa yang tersaji di piring. Gurita yang hidup dipotong-potong langsung, kemudian ditaburi biji wijen di atasnya. Harus sangat hati-hati ketika menggigitnya, karena bisa tersangkut di tenggorokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cazu Marzu (keju busuk)
Di Sardinia, Italia, keju busuk masih dikonsumsi. Cazu marzu berkembang ketika dihinggapi lalat, yang menetas dan menggigit keju. Hasilnya, keju tersebut akan menjadi lembut. Keju perlu disikat permukaannya terlebih dahulu sebelum dimakan.

Tarantula goreng
Di Kamboja, hewan mengerikan ini dikonsumsi! Di daerah Skuon, tarantula goreng ini sangat populer dikonsumsi. Mulai dari kepala, kaki, dan semua bagian tubuhnya dimakan! Nyam..nyam rasanya krenyes renyah!

Fugu (Puffer fish)
Perlu nyali untuk makan makanan Jepang yang beresiko ini! Rasanya yang kenyal-kenyal gurih dan bisa mengancam jiwa. Kulit dan beberapa organnya dapat melumpuhkan manusia. Hanya koki yang terlatih dan punya lisensi yang bisa menghidangkan makanan ini.

Ti-Hoeh-Koe (olahan darah babi)
Makanan klasik Taiwan ini dibuat dari campuran darah babi dan ketan, bisa digoreng ataupun dikukus. Kemudian dilapisi dengan bubuk kacang dan sedikit daun seledri. Berani coba?

Ulat sutera goreng
Di Vietnam dan China, banyak yang menjual ulat sutera hidup, yang akan diolah dengan cara digoreng. Di Korea, ulat sutera ini biasanya direbus untuk jadi camilan.

Hakari (fermentasi daging hiu)
Butuh waktu lama untuk menyiapkan hidangan ini. Makanan populer Islandia ini disiapkan dengan cara difermentasi selama 1 sampai 3 bulan, kemudian digantung dan dikeringkan selama beberapa bulan. Hasilnya, ikan dengan bau yang menusuk hidung! Banyak turis yang memberanikan diri untuk mencobanya.




(Odi/Odi)

Hide Ads