Kalau berurusan dengan 'kangen' alias rindu maka apapun bisa dilakukan. Termasuk yang saya alami saat udara dingin bertiup diiringi hujan gerimis. Melihat nama 'Wong Solo' bagai terkena setruman listrik, langsung teringat sederetan nama makanan khas Solo yang sudah beberapa hari memenuhi otak saya. Jadilah saya mampir ke Wong Solo yang lumayan besar di kawasan Gading Serpong.
Di bagian luar sudah terpampang banner dengan aneka tulisan menu makanan khas Solo. Nasi liwet, nasi gudeg, garang asem, bakmi Jawa, nasi goreng Jawa, tengkleng, sate kambing, kupat tahu, dan lain-lain. O..la..la ternyata warung ini memiliki ruang santap yang luas. Kalau mau lesehan ada di sisi kiri dan kanan dan meja makan biasa ada di bagian tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang jadi sasaran pertama saya Garang Asem Ayam, ditambah Tahu Kupat dan Cabuk Rambak. Sambil duduk di bagian lesehan, sayapun mulai berkeliling mencari camilan yang dipajang dui beberapa bagian warung makan ini. Hmm..sebungkus kerupuk gendar, plus bolang-baling anget pun jadi camilan.
Garang Asem Ayam disajikan dalam bungkusan daun pisang tebal, panas mengepul. Isinya seperempat bagian ayam kampung digenangi kuah putih susu dengan taburan cabai rawit merah utuh, irisan tomat plus bawang merah dan putih.
Aroma wangi daun beradu dengan gurihnya daging ayam segar menggelitik hidung.Daging ayam kampungnya lembut, empuk, kuahnya asam gurih dengan aroma serai, lengkuas dan daun salam yang wanfgi. Karena memakai ayam kampung maka nyaris tak terlihat genangan minyak pada kuahnya! Slruup! Gurih asam enak!
Tahu kupat ternyata disajikan dalam porsi agak besar. Potongan ketupat, potongan tahu goreng, sedikit mi, tauge, kol dan disiram kuah kecap. Toppingnya telur mati sapi plus kacang tanah goreng. Buat saya rasa kuah tahu ini kurang tajam bawang putihnya. Untung saja tekstur tahunya lembut gurih enak!
Akhirnya si Cabuk Rambak yang saya kangeni muncul di atas piring beralas daun. Irisan tipis ketupat dibalut bumbu wijen kacang yang kental plus kerupuk karak di atasnya. Makanan camilan ini hampir selalu jadi target saya jika mampir ke Solo.
Meskipun pakai nama rambak tetapi tidak ada kerupuk kulitnya sama sekali. Rambak sebenarnya buat memberi nama bumbu wijen yang mirip bumbu pecel kental dan lengket yang dioleskan di atas irisan ketupat. Rasanya gurih-gurih wangi dengana roma daun jeruk yang kuat. Tekstur ketupat yang lembutpun makin enak dengan rasa krenyes renyah kerupuk gendar yang tak terlalu asin.
Ternyata, buat menumpas rasa kangen jajanan Solo ini tidak terlalu mahal. Seporsi Tahu Kupat dihargai Rp, 10.000,00, Garang asem Ayam Rp. 18.000,00 dan Cabuk rambak Rp. 8.000,00. O,ya paling jajanan Solo ini paling asyik disantap bersama teh tubruk cap Kepala Jenggot yang sepet-sepet wangi!
Nasi Liwet Soto Daging
Wong Solo
Jl. Boulevard Blok AA 4 No. 29-30 Gading Serpong
Telpon: 021-71156504
Jam buka : 08.00 - 22.00
(eka/Odi)