Yuk, Nyate di Laka-Laka!

Yuk, Nyate di Laka-Laka!

- detikFood
Rabu, 30 Sep 2009 15:03 WIB
Jakarta - Kurang puas makan sate kambing di sepanjang jalur pantura saat mudik? Coba saja makan di warung sate batibul ini. Daging kambingnya empuk dan enak. Kucuran sambal kecap menambah enak rasanya. Coba saja!

Tanpa disengaja kami menemukan tempat makan ini. Kalau melihat namanya, pasti sudah tak asing lagi di telinga. Pasalnya nama warung sate Tegal Batibul Laka-Laka cukup terkenal di Tegal. Hmm..daripada penasaran kami langsung masuk ke dalam rumah makan ini. Suasana warung tampak tak terlalu ramai, jadi kami dapat memilih tempat sesuka hati.

Jejeran bangku dan meja kayu panjang berderet rapi memenuhi ruangan. Daftar menu pun sudah tersedia di setiap meja, sehingga memudahkan kami dalam memilih menu yang akan dipesan. Setelah melihat-lihat daftar menu akhirnya kami memutuskan untuk memesan seporsi sate kambing dan juga gulai kambing. Tak ketinggalan teh poci gula batu sebagai pelengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sate kambing Tegal memang tersohor empuk dan enak. Pasalnya daging kambing yang dipakai untuk sate adalah daging kambing muda. Batibul alias di bawah 3 bulan umurnya atau balibul alias di bawah lima bulan. Sepertinya anak kambing yang muda memang paling cocok buat sate. Dagingnya empuk, lemaknya putih dan tidak berbau prengus!


Sate kambing dibakar di bagian depan rumah makan. Harumnya aroma sate yang dibakar menggelitik hidung dan membuat liur kami hampir saja menetes, sluurrp! Seperti tak mau ketinggalan, aroma gulaipun menguar dan semakin membuat perut kami kerucukan.

Potongan daging kambing pada satenya sukup besar, dagingnya dibakar tidak terlalu gosong. Warna dagingnya agak putih menandakan tidak dioles kecap manis atau bumbu apapun.Β  Kunyahan pertama langsung terasa maknyuuus..daging yang empuk lembut di lidah dengan balutan lemak yang tipis. Sedap benar!

Setelah itu satepun kami cocolkan ke dalam kecap manis yang sudah diaduk dengan sambal. Potongan tomat dan irisan bawang merah bikin rasanya makin mantap! Perlahan namun pasti seporsi sate kambing telah ludes tanpa perlu waktu lama.

Kami pun segera beralih ke gulainya. Disajikan dalam mangkuk ukuran sedang, taburan bawang goreng di atasnya menambah harum aroma gulainya. Kuahnya berwarna kuning bening dengan sedikit jejak berminyak pada kuahnya. Potongan daging kambingnya cukup besar-besar dengan beberapa potong iga kambing.

Meskipun bernama gule, tetapi racikan gule khas Laka-Laka ini tidak memakai santan, jadi kaldu bening dengan bumbu yang cukup sarat. Tak heran jika rasa bumbunya meresap sampai ke dalam selipan daging dan tulang kambing. Terlebih lagi tak terlacak aroma daging kambing yang tajam. Gurih, wangi dan sedap!

Sambil asyik mengunyah gulai, sesekali menyerutup secangkir teh poci gula batu yang 'nasgitel' alias panas legi dan kentel. Teh Slawi plus gula batu yang diimpor dari Tegal. Siapa sangka kalau kami sedang berada di Jakarta, karena biasanya kami bisa menikmati kenikmatan seprti ini di daerah asalnya saja. Walah..tanpa disadari keringatpun sudah mengalir deras membasahi kening.

Untuk seporsi gulai kambing dihargai cukup terjangkau, yaitu Rp 20.000,00 sedangkan sate kambing batibul Rp 24.000,00 untuk sepuluh tusuk. Hmm..cukup murah bukan?

Sate Tegal batibul 'Laka-Laka'
Jl. Danau Sunter Utara Blok M No.57 (Depan Sunter Mall)
Jakarta Utara
Telp: 021-6506709
HP: 0817810529


(eka/Odi)

Hide Ads