Kalau soal urusan makan seafood hmm... saya memang tak pernah sanggup untuk menolaknya. Begitu pula saat seorang teman mengajak ke Seafood 68 yang ada di bilangan Santa. Apalagi saya memang sudah penasaran berat dengan warung seafood tenda yang satu ini. Setiap malam saat melewatinya seafood kaki lima ini tampak selalu penuh sesak oleh pengunjung.
Seafood 68 atau yang juga sering disebut Seafood Santa memang hanya buka sore hingga malam hari. Jadi tepatlah jika sepulang kerja kami langsung menyambanginya. Meskipun berupa warung tenda menemukannya tak sulit, karena letaknya tepat berada di pinggir jalan persis disamping Bank BCA Wolter Monginsidi.
Spanduk bertuliskan Seafood 68 yang melambai-lambai tertiup angin seolah menyambut kedatangan pengunjung. Di bagian depan tampak kesibukan para pelayan berseragam batik yang meracik hidangan. Sedangkan meja kayu dan kursi-kursi plastik berwana merah diatur berjejer kebelakang hingga memasuki sebuah ruko.
Agar tak terkena kepulan asap, kami pun sengaja memilih meja sejauh mungkin dari tempat para pelayan meracik hidangan. Sang pelayan yang berseragam dengan sigap langsung menyodorkan nota yang sekaligus berfungsi sebagai buku menu. Kami pun tinggal mengisi jumlah pesanan dan menu yang diinginkan.
Menurut saya untuk ukuran kaki lima, warung ini menawarkan menu seafood yang cukup komplet. Sebut saja ikan bawal, baronang, dan cue. Yang tak ketinggalan ada kepiting, udang, dan cumi yang bisa diracik dengan berbagai macam olahan mulai dari direbus, disaos tiram, dibakar, hingga dibumbui saos Padang dan asam manis. Menurut sang pelayan kerang ijo dan kerang dara juga merupakan salah satu favorit pengunjung disini.
Pesanan kami jatuh pada kepiting saos Padang dan cumi bakar. Sayang untuk sayurannya warung ini hanya menawarkan cah kangkung yang kemudian sengaja kami lewatkan. Lirik-lirik meja tetangga yang sedang menikmati ikan bakar... hmm kami pun jadi ikut menelan ludah. Akhirnya seporsi ikan bawal bakar ikut dipesan berikut dua gelas es jeruk sebagai pelepas dahaga.
Pertama-tama sepiring cumi bakar datang disusul dengan bawal bakar. Jika biasanya di resto seafood lainnya untuk menikmati hidangan ini ditemani dengan sambal terasi atau sambal botol. Yang khas di Seafood 68, kedua hidangan ini ditemani dengan sepiring kecil sambal plus kecap asin.
Ikan bakar tampil fresh menggiurkan. Sedangkan cuminya berukuran segar dipotong seperti cincin. Jejak gosong akibat bakaran arang membuat tak membuat cumi terasa alot melainkan tetap lembut. Nyam nyam... enak!
Begitu pula dengan si bawal bakar. Ikan ini tampil dengan kedua sisinya dikerat lalu dibelah dua, bumbu kuning yang melumurinya tak berlebih namun meresap hingga ke daging. Saat dicocol dengan sambal yang dibuat dari gerusan cabai, bawang merah dan kecap asin. Rasanya yang pedas-pedas asin beradu serasi dengan ikan, membuat kami tak bisa berhenti mengunyah.
Si kepiting tampil tak merah seperti saos Padang biasanya melainkan kecokelatan. Jika biasanya seporsi hidangan ini berisi seekor kepiting, kali ini berisi dua ekor kepiting namun dengan ukuran sedang. Meskipun begitu daging kepitingnya lumayan tebal dan merekat erat di cangkang. Ini membuktikan kepiting yang disajikan benar-benar fresh.
Dengan menggunakan kedua tangan, si kepiting dan hidangan lain pun perlahan-lahan tapi pasti langsung berpindah ke perut. Sesekali kami pun menyeruput es jeruk yang segar. Saking asyiknya bersantap kami pun tak menyadari bahwa para pengunjung tempat ini semakin malam semakin padat saja.
Untuk kesemua hidangan yang kami nikmati kami cukup membayar Rp 123.000,00. Segelas es jeruk dihargai Rp 6.000,00, kepiting Rp 50.000,00, ikan bawal Rp 40.000,00 dan Rp 17.000,00 untuk cumi bakar. Harga yang cukup pantas dengan rasa yang ditawarkan. Mumpung masih tanggal muda yuk... makan seafood!
Seafood 68
Jl. Wolter Monginsidi No.58 Santa
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Jam Buka : 18.00 - larut malam
Seafood 68
Pasar Modern Fresh Market
Kota Wisata Cibubur
(dev/Odi)