'Mandi Kambing' Yukkk...

'Mandi Kambing' Yukkk...

- detikFood
Jumat, 31 Okt 2008 11:09 WIB
Jakarta - Nama: Junanto Herdiawan
Email: junantoherdiawan[at]gmail.com
Alamat: Jakarta

Mandi susu atau mandi kembang memang sering kita dengar, tapi bagaimana kalau mandi kambing? Membayangkannya saja tidak berani. Namun siang itu, saya nekad mengajak sekelompok ibu-ibu muda untuk 'mandi kambing' bersama di sebuah restoran bernama Al Jazeerah. Seperti apa sih 'mandi kambing' tersebut?

Yup, Mandi Kambing sebenarnya bukan mandi bersama dengan kambing loh, melainkan nama makanan asal timur tengah tepatnya daerah Yaman. Ejaan aslinya bernama "mandi lahm" yang artinya nasi kambing. Kalau "mandi dujaj", itu artinya nasi ayam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Mandi' sendiri adalah cara memasak nasi dengan menggunakan rempah, kaldu, dan dioven bersamaan dengan kambing atau ayam di atas kayu bakar.

Setelah berulangkali mencicipi Hadramaot, kali ini kami mencicipi restoran Al Jazeerah di daerah Cikini. Ya ceritanya nih Aljazeerah revisited. Hadir dengan interior bernuansa Arab, resto ini memanjakan para pengunjungnya dengan menu yang mengelus lidah.

Desain restonya Arab banget, karena pengunjungnya mayoritas Arab jadi pelayannya juga fasih berbahasa Arab. Pilihan menunya sendiri didominasi menu Jazirah Arab. Bahkan saat kami tiba sedang ada promo daging onta yang didatangkan langsung dari Arab. Saya juga pernah mencicipi daging onta ini saat bulan puasa lalu, rasanya lebih kenyal dan aromanya lebih kuat dari daging kambing. Well, layak coba deh!

Siang itu, pilihan kami jatuh pada Mandi Lahm dan Briyani Lahm. Keduanya sama-sama berbasis kambing. Sengaja kami memang tidak memilih alternatif lain, karena memang tema lunch hari itu adalah "Bersama kambing Kita Bisa !!... bisa kenyang lah".

Beda antara 'mandi' dan 'briyani' adalah pada olahan nasinya. Briyani dibuat lebih spicy dan berani karena menggunakan rempah, cirinya lebih pada cita rasa India. Tambahan bumbu-bumbu yang dinamakan mix spicy special menjadikan briyani berbeda. Tapi apapun yang dipilih, rasa kambingnya luar biasa hmm.. begitu lembut, juicy, succulent, dan betul-betul menyenangkan di lidah.

Kambing yang digunakan adalah kambing berukuran maksimal 4 kg. Lebih dari itu, daging kambing sudah agak keras. Dagingnya tak perlu dipotong lagi dengan pisau. Cukup disendok saja saking empuknya. Begitu masuk mulut ia langsung lumer, menyatu dengan bumbunya. Membawa kita melayang ke alam kenikmatan ampyuuun... deh!

Menu-menu unggulan lain layak dipilih seperti beragam salad, hummous dan muttabal adalah pilihan yang menarik. Disajikan bersama roti, hummous jadi lebih nikmat. Siang itu, kambing adalah sebuah sensasi yang memberi warna di saat membara dan pengapnya hawa ibukota beberapa hari terakhir, makan kambing adalah sebuah katarsis. Menambah panas luar dalam.

Nah, jika sehabis sholat Jum'at nanti Anda ingin menikmati 'mandi kambing', langsung saja meluncur ke resto yang ada di kawasan Cikini ini!

Al Jazeerah Restaurant
Jl. Raden Saleh No. 58, Cikini
Jakarta Pusat
Telp: 021-3146108
Fax: 021-3160182
(dev/Odi)

Hide Ads