Nasi Kebuli Racikan Ny.Layla

Nasi Kebuli Racikan Ny.Layla

- detikFood
Rabu, 03 Okt 2007 10:07 WIB
Jakarta - Nasi kebuli yang mengepul panas, menggoda kami yang telah seharian menahan haus dan lapar. Tak heran dalam sekejap butiran nasi yang berlumur rempah pun hilang dalam tiap suapan. Apalagi dipadu dengan sop kambing dan marak kambing yang empuk hangat beraroma harum. Alhasil semua hidangan pun tandas, tak bersisa! Sungguh sebuah hadiah 'kemenangan' berbuka puasa yang pas!Lepas seminggu berpuasa, mulailah kami 'rewel' mencari-cari makanan yang unik. Seorang teman bagai sedang ngidam ingin sekali menyantap nasi kebuli. Hm... kenapa tidak? Nasi kebuli memang nasi sepinggan khas Timur Tengah yang dipadukan dengan daging kambing. Jadi pas sebagai menu berbuka puasa. Akhirnya kami memutuskan untuk berbuka puasa dengan nasi kebuli racikan Ny.Layla. Yang satu ini bukan gadis yang dicintai Majnun seperti kisah cinta Layla & Majnun yang tersohor tetapi seorang nyonya keturunan Arab yang sudah sejak lama membuat nasi uduk. Warung makan Ny.Layla ini lokasinya di daerah Casablanca tak jauh dari lokasi kantor kami.Saat menyusuri kepadatan lalu lintas di Jl.Casablanca tiba-tiba seorang teman melihat spanduk 'Nasi Kebuli Ibu Layla' yang berwarna kuning mencolok persis di dekat warung sup konro Daeng Tata. "Ah, seingatku rumah makannya ibu Layla letaknya setelah rel kereta kok. Percaya deh," ujar teman saya. Maklum sudah agak lama juga kami tidak mengunjungi rumah makan yang satu ini, jadi ingatan tentang arah menuju rumah makan ini pun telah hampir pudar. Benar saja, tak lama setelah melewati rel kereta api kami pun melihat rumah makan sederhana dengan papan didepannya bertuliskan Nasi Kebuli Ibu Lyla. Kami pun bersorak gembira, bayangan nasi kebuli yang panas mengebul telah terbayang di pelupuk mata. Ketika kami tiba rumah makan tersebut masih tampak lengang (mungkin karena belum waktu berbuka puasa), dengan deretan kursi dan meja yang menempel dikedua sisi dindingnya. Walaupun begitu, kesan apik dan bersih terpancar dari rumah makan yang sederhana ini. Iseng, kami pun bertanya mengenai Nasi Kebuli Lyla yang sebelumnya kami jumpai. "Oh, itu cabang kami juga Ibu," jelas sang pelayan. Sambil menanti waktu berbuka, kami pun mengamati menu yang disodorkan pelayan. Nasi kebuli ditawarkan dalam dua pilihan, nasi kebuli kambing dan nasi kebuli ayam. Aneka hidangan kambing juga mendominasi menu; mulai dari sop kambing, gule kambing, dadar gule kambing, hingga marak kambing. Seporsi gule kambing, sop kambing dan marak kambing pun dipesan. Wah rasanya kami seperti sedang maruk hidangan kambing hari ini... Berhubung semua telah bermenu kambing, maka kami memesan nasi kebuli ayam. Sayang tampaknya kami kurang beruntung, ketika ingin memesan nasi kabsah ternyata menu tersebut tidak tersedia. "Untuk menu nasi kabsah hanya dapat dipesan pada hari Jumat saja," ujar sang pelayan. Untuk mengobati kekecewaan kami melengkapi pesanan dengan seporsi dadar gule kambing yang membuat kami penasaran. Tak lama bedug maghrib pun berkumandang. Alhamdulilah, segelas teh hangat dan kurma pemberian dari seorang Arab pelanggan rumah makan Bu Layla pun menjadi hidangan pembuka kami. Nasi kebuli yang masih mengepul panas tersaji di atas meja. Di dalam piring nasi dilengkapi dengan sepotong ayam goreng, potongan kecil daging kambing yang dimasak dengan bumbu kemerahan serta irisan tomat dan timun. Rasanya? hmm... suapan pertama membuat kami kehabisan kata-kata. Racikan bumbu yang kuat dan harum sangat terasa. Aroma kayumanis, cengkih, kapulaga, merica, pala, jintan, ketumbar, jahe dan bawang berpadu secara seimbang. Sementara butiran nasi yang panjang dan pulen menambah kelezatan nasi kebuli ini. Kalau biasanya nasi kebuli berwarna kekuningan, maka nasi kebuli racikan Ny.Layla ini berwarna kecokelatan dengan semburat warna kemerahan yang cantik. Irisan mentimun dan nanas yang diaduk dengan tomat merah yang diparut menjadi acar yang pas untuk mengimbangi rasa gurih nasi kebuli ini. Acar inipun rasanya manisnya seimbang dengan rasa sedikit asam yang segar. Di negeri asalnya, nasi kebuli biasanya disajikan dalam porsi besar dan potongan daging kambingpun lebih besar. Di sini agaknya porsi sudah sangat disesuaikan dengan porsi makan orang Indonesia. Untuk menghangatkan tubuh, saya pun menghirup kuah sop kambing yang masih hangat dan membandingkannya dengan kuah marak kambing yang sama-sama bening. Kuah sop kambing terlihat lebih bening, dengan taste bumbu yang lebih ringan. Marak kambing sendiri, walaupun juga berkuah bening tapi bumbunya lebih kuat dengan aroma cengkih dan kapulaga yang dominan dan kuahnya lebih berminyak. Sedangkan gule kambing sendiri berkuah kental dan kaya rempah dengan irisan daging yang tak kalah empuknya. Daging kambingnya benar-benar empuk dengan bumbu yang meresap sempurna, malah dagingnya betul-betul empuk hingga dapat dibelah dengan menggunakan sendok. Tak tercium aroma kuat daging kambing, ini menandakan ibu Layla hanya memakai daging kambing muda yang terpilih.Dadar gule kambing, merupakan dadar dari tepung terigu yang mirip dengan flat bread dan dipotong-potong kasar dengan aroma yang harum. Dadar ini rasanya sangat lembut gurih dan sangat pas saat dicocol kuah gule yang pedas gurih. Tak terasa hampir semua pesanan sudah tak bersisa di piring. Akhirnya es teh dan es jeruk menjadi penyejuk tenggorokan kami. Alhamdullilah... benar-benar nikmat dan lengkap buka puasa kami kali ini. Untuk seporsi nasi kebuli ayam kami merogoh kocek sebesar Rp 25.000,00 (untuk nasi kebuli kambing Rp. 26.000). Seporsi sop kambing dan marak kambing masing-masing dihargai Rp 26.000,00, sedangkan dadar gule kambing Rp 30.000,00. Kami rasa sungguh harga yang sebanding dengan rasanya yang tiada duanya. O,ya jika ingin menyajikan nasi kebuli racikan Ny. Layla ini untuk berbuka puasa di rumah, Anda juga bisa memesan dalam jumlah besar. Jangan lupa teleponlah dahulu jika akan memesan dalam jumlah banyak dan datang jangan terlalu sore, kalau tak mau kehabisan nasi kebuli yang jempolan ini!Nasi Kebuli Ibu LaylaJl. Casablanca, samping mesjid At Tahiriyah, setelah rel kereta api Tebet (pertigaan Lapangan Roos-Bukit Duri)Telp : (021) 8314615Jam Buka : 16.00 - 21.30 (selama bulan puasa)Harga : Rp 23.000,00 - Rp 40.000,00 (dev/Odi)

Hide Ads