Kue Putri Salju

Kue Putri Salju

- detikFood
Senin, 10 Sep 2012 16:15 WIB
Jakarta - Siapa yang tak mengenal Kue Putri Salju. Kue ini begitu ramai menghiasi rumah-rumah, terutama saat lebaran tiba.
Perpaduan tepung terigu, tepung maizena, dan margarin menjadikan tekstur kue ini begitu lembut. Flavornya yang manis bahkan sudah tercecap saat ujung lidah mulai menyentuhnya. Bergerak ke kanan dan ke kiri, dihancurkan oleh geraham yang keras dan mampu meruntuhkan remahannya hingga tak tersisa. Taburan tepung gula putih yang menyebar di tubuhnya, menjadikan mulut kita penuh dengan tepung gula pula saat mulai melahapnya.
Manis, yah itulah flavor dari kue putri salju ini
Satu-satunya kue putri salju yang kusukai adalah buatan Tante Tri. Tak pelak, setiap lebaran tiba, aku tak hanya bersilaturahmi untuk bermaaf-maafkan, melainkan ada satu target misi lainnya, yaitu makan kue putri salju sepuasnya. Tante tahu betul bahwa aku sangat menyukai kue itu. Jadi, saat kedua orang tuaku dan kakak berbicara ngalor ngidul dan kembali ngalor lagi. Aku justru asyik dengan kue putri salju yang tak henti-hentinya lep lep, langsung masuk ke dalam mulut ini.
Pernah suatu ketika, dalam waktu tak kurang dari setengah jam aku hampir menghabiskan satu toples kue putri salju. Akupun tersadar ketika ibu bertanya, “Lho, Dek kok toplesnya bersih?” dan akupun hanya menjawab, “Aduh, Bu maaf adik khilaf. Yaudah Tante Tri, aku minta maaf ya. Maaf karena sudah hampir menghabiskan satu toples kue putri salju. Maaf ya Tante, aku khilaf.” Penuturan itupun disambut dengan gelak tawa seluruh kelurgaku.
Jujur aku tak tahu sejarah asal mula dari kue putri salju. Kenapa namanya putri salju? Kenapa bukan kue pasir putih atau bukan kue selimut putih? Yang aku pikirkan adalah mungkin karena warna kuenya yang putih kekuningan pasca dioven dan dilumuri dengan tepung gula putih menjadikannya sebagai kue putri salju. Bahkan akupun tak tahu siapa penemunya.
Satu hal yang terlitas dalam pikiranku adalah apakah aku akan berubah menjadi putri salju saat mengunyah kue ini? kemudian aku tertidur entah berapa lama. Akupun terbangun dari tidur yang panjang setelah sang pangeran berkuda putih datang. Tapi itu hanyalah imajinasi nakal ala anak-anak muda.
Yang jelas, kue putri salju memang manis, putri salju dalam cerita dongeng juga manis, tapi yang menulis cerita ini jauh lebih manis

(gls/gls)

Hide Ads