Ini Hasilnya Jika Mie Ayam Murah Vs Mie Ayam Mahal

Jakarta - Mie ayam termasuk makanan harian yang mudah ditemui, rasanya enak dan harganya terjangkau. Tapi bagaimana ya kalau mie ayam murah dan mie ayam mahal diadu?

Seporsi mie ayam biasanya terdiri dari mie kuning kenyal, potongan daging ayam berbumbu, sawi dan dilengkapi kuah kaldu gurih. Pelengkapnya antara lain bakso dan pangsit.

Biasanya mie ayam dijajakan menggunakan gerobak, tak heran kalau harganya murah meriah. Semangkuk mie ayam umumnya dibanderol mulai Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribuan tergantung porsi dan tempat makannya.

Tapi kali ini DetikFood akan mencoba membandingkan dua mie ayam dengan varian sama namun harganya berbeda. Kami memutuskan untuk mencoba membandingkan mie ayam pangsit dengan harga standar dan harga tinggi.

Untuk mie ayam pangsit harga standar, kami memilih membeli di kedai Bakmi Mataram yang lokasinya di Warung Buncit, Jakarta Selatan. Sementara mie ayam pangsit harga tinggi kami beli di IWS Cafe Noodle yang berlokasi di Mal Pasific Place, Jakarta.

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

Seporsi mie ayam pangsit di Bakmi Mataram harganya Rp 24 ribu. Sementara mie pangsit di IWS Cafe Noodle harganya Rp 65 ribu. Untuk melakukan tes selera ini, kami mengajak tiga orang penggemar mie ayam yakni Adji, Yolanda dan Esty yang akan mencicip rasanya.

Dimulai dari tampilannya, mie ayam Mataram terdiri dari mie kuning, sawi rebus, potongan daging ayam berbumbu kecap dan dua buah pangsit yang dilengkapi kuah kaldu berwarna kecoklatan. Tampilannya familiar karena umumnya mie ayam klasik punya tampilan seperti ini.

Untuk mie ayam IWS Cafe Noodle, terdiri dari mie kuning pucat, potongan daging ayam, sawi dan dua buah pangsit yang disajikan dalam kuah kaldu bening. Pelengkapnya ada bawang putih goreng cincang dan acar bawang cabai.

Proses icip-icip dimulai dengan menjajal kuah kemudian mie dan terakhir mencoba pangsitnya. Mie ayam Mataram ini ternyata cukup menarik perhatian.

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

"Kuahnya kaya kuah sop-sop kayak di orang penganten, jadi dia agak manis, gurihnya nanggung dan rasanya familiar nggak bikin eneg. Tekstur mienya nggak terlalu kenyal, kunyahable. Rasanya polos gurih dikit, ayamnya manis," Kata Yolanda.

"Kuahnya familiar tapi nggak terlalu gurih, aku tim suka gurih jadi kurang. Mienya ada rasa gurih, jadi cocok banget dicampur kuah yang kurang gurih. Ayamnya manis," kata Esty.

"Menurutku memang kuah mie ayam harus gurih nanggung. Tekstur mienya nggak terlalu lembek, ayamnya kurang manis. Bumbunya kalau dicampur kuahnya kayaknya mantep," kata Adji.

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

Setelah puas mencicip mie, saatnya mencoba pangsitnya. Ternyata pangsit rebus dari mie ayam Mataram ini tidak dilengkapi isian.

"Dua kali ambil kulit pangsit dan nggak dapat dagingnya," tutur Yolanda.

"Kayaknya ini pangsitnya nggak ada isinya, alangkah lebih baiknya kalau pangsitnya ada isinya," seru Esty.

"Kita tertipu sama pangsitnya kirain ada isinya ternyata nggak ada. Teksturnya lembek," sahut Adji.

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

Selanjutnya penilaian untuk mie ayam dari IWS Cafe Noodle. Sama seperti mie ayam sebelumnya, penilaian juga meliputi kaldu, mie ayam dan pangsitnya.

"Kuahnya bening banget. Kaget sama kuahnya, lemaknya hampir nggak kelihatan tapi rasanya gurih, asinnya nggak terlalu berasa, manisnya nggak ada. Mienya ada remah bawang goreng, rasanya enak ini gurihnya pas, asinnya pas, ayamnya melengkapi susunan mie ayam ini. Cuma, sawinya kesan pertama langsung pahit," beber Adji.

"Yang ini kuahnya lebih gurih dan asin, aku suka. Mienya gurih, dicampur ayam dan acarnya itu enak banget. Tekstur mienya lembut dan mudah dikunyah," nilai Esty.

"Saya sesuai ekspektasi, ini kayaknya kuahnya gurih tapi ringan. Pertama tekstur mie kayak mie karet dan kenyal di mulut. Ada rasa minyak sayur dan kecap asin mungkin. Ayamnya kayaknya ayam kampung, warnanya cantik," ujar Yolanda.

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

Penilaian untuk pangsitnya juga dilakukan untuk mie ayam IWS Cafe Noodle.

"Ini kelihatan ada isinya. Kalau dari isinya enak, enak banget. Cocok banget dimakan sama kuahnya," ujar Aji

"Pangsitnya lebih enak ini, aku ngerasa kayak ada jamurnya gitu. Ketika dimakan bareng kuahnya, gurihnya nampol banget," kata Esty.

"Untuk dalemnya pangsit ini kayaknya udang, rasa udang. Mungkin masing-masing isnya beda," ujar Yolanda.

Setelah mencicip dua versi mie ayam ini. Ketiga panelis kompak memilih mie ayam dari IWS Cafe Noodle. Ketiganya agak terkejut saat mengetahui harganya namun mereka mengatakan harga ini sebanding dengan rasanya.

"Aku mungkin bakal beli sih, tapi habis gajian," pungkas Esty.




(dvs/odi)