Ini 6 Zat Aditif dalam Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Anak

Ini 6 Zat Aditif dalam Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Anak

Lusiana Mustinda - detikFood
Senin, 13 Mar 2017 10:51 WIB
Ini 6 Zat Aditif dalam Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Anak
Foto: iStock
Jakarta - Alasan si kecil tak boleh makan sembarangan karena beberapa makanan punya zat aditif. Hal ini tentu bisa mempengaruhi kesehatan anak.

Sebagai orang tua, Anda perlu cerdik memilih makanan apa untuk si kecil. Saran terbaik adalah dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, daging dan biji-bijian. Akan tetapi, banyak juga orang tua yang memberikan si kecil makanan kemasan yang mereka sukai.

Padahal makanan kemasan mengandung beberapa zat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi si kecil. Berikut ini ada 6 zat aditif yang perlu dihindari pada anak.

1. Pewarna buatan

Foto: iStock
Apakah Anda tahu ada sekitar 15 juta jenis pewarna makanan yang digunakan dalam bahan makanan di Amerika Serikat? Di Uni Eropa, makanan yang mengandung pewarna buatan memiliki label peringatan bahwa makanan tersebut kemungkinan memiliki efek buruk pada anak.

Bahan pewarna makanan yang mencolok tentu tidak disarankan. Karena biasanya terbuat dari zat kimia berbahaya. Walaupun begitu ada juga beberapa pewarna makanan yang disarankan dengan kadar tertentu. Akan tetapi sebaiknya dihindari untuk si kecil.

2. Pemanis buatan

Foto: iStock
Banyak orang yaang beralih ke pemanis buatan ketika mereka menghindari gula pasir. Harganya lebih murah dibandingkan dengan gula pasir, akan tetapi pemanis buatan bukan pilihan yang baik. Beberapa penelitian telah menghubungkan asupan pemanis buatan untuk berat badan. Selain itu, beberapa pemanis buatan juga dapat mempengaruhi bakteri pada usus.

Untuk mendapatkan makanan dengan rasa manis, sebaiknya para ibu membuat sajian makanan manis berbagan dasar buah segar. Pepaya, mangga, pisang hingga jeruk bisa jadi pilihan.

3. Perasa buatan

Foto: iStock
Saat Anda membeli makanan jajanan atau makanan kemasan, tentu akan ditambahkan perasa buatan. Bumbu menjadi salah satu yang paling sering diberi perasa buatan. Biasanya perasa buatan bisa membuat si kecil alami sakit tenggorokan karena kandungan MSG (monosodium glutamat) lebih dominan.

Sehingga lebih baik gunakan bahan bumbu alami yang Anda buat sendiri di rumah. MSG bisa diganti dengan mencampurkan gula, garam serta tomat sehingga citarasa masakan lebih gurih. Hindari juga jajan sembarangan dan konsumsi makanan kemasan tinggi natrium.

4. Pengawet

Foto: iStock
Makanan yang dikemas akan diberi pengawet agar daya simpannya lebih lama. Akan tetapi zat pengawet ini sangat berkaitan erat dengan masalah kesehatan seperti alergi, gangguan syaraf, kanker dan beberapa penyakit lainnya. Butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydrozyttoluene (BHT) sebaiknya dihindari.

Tak hanya makanan kemasan, aneka jajanan anak di sekolah juga tak luput dari penambahan pengawet. Misalnya saja sosis dengan warna cerah dan juga saus botolan merah tersebut sudah pasti diberi pengawet yang belum tentu aman untuk kesehatan anak. Sebaiknya, selalu bekali si kecil dengan camilan buatan sendiri dan bekal makan siang lengkap.

5. Lemak trans

Foto: iStock
Tidak ada tingkatan aman dari asupan lemak trans. Lemak jenis ini bisa meningkatkan peradangan dan telah dikaitkan dengan masalah kanker, diabetes, penurunan fungsi kekebalan tubuh, masalah reproduksi dan penyakit jantung.

Jika Anda tidak tahu bagaimana mengidentifikasi lemak trans, mereka biasanya akan menaruh label dengan tulisan lemak terhidrogenasi atau lemak terhidrogenasi sebagian pada label makanan.

6. Monosodium Glutamate (MSG)

Foto: iStock
Kebanyakan orang telah mendengar bahwa MSG (monosodium glutamate) perlu dihindari. Namun, dengan banyaknya bahan makanan yang dicampur msg para orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pemilihan bahan makanan. Konsumsi MSG secara berlebihan dapat memicu atau memperburuk ketidakmampuan belajar, penyakit alzheimer, penyakit parkinson ataupun beberapa penyakit lain yang melibatkan kondisi otak.
Halaman 2 dari 7
(msa/odi)

Hide Ads