Si Kecil Menolak Cicipi Makanan Baru? Coba Siasati dengan 6 Cara Ini

Si Kecil Menolak Cicipi Makanan Baru? Coba Siasati dengan 6 Cara Ini

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 09 Nov 2016 09:20 WIB
Si Kecil Menolak Cicipi Makanan Baru? Coba Siasati dengan 6 Cara Ini
Foto: Thinkstock
Jakarta - Memperkenalkan makanan baru pada si kecil memang agak susah. Perlu trik khusus agar si kecil suka dengan makanan baru yang sehat.

Saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan makanan, tentu mereka akan lebih banyak memilih makanan yang mereka sukai. Beberapa anak justru menganggap makanan sehat adalah makanan yang mereka tidak sukai. Ini menjadi sebuah tantangan untuk orangtua.

Agar di kecil mudah dikenalkan dengan makanan baru, beberapa cara yang dilansir dalam Huffingtonpost (19/11) ini bisa membantu Anda.

1. Pahami kesukaan anak

Foto: Thinkstock
Sangat penting untuk memahami bahwa preferensi makanan balita secara alami lebih memilih rasa asin dan manis serta menolak rasa pahit. Jadi mungkin balita awalnya lebih menyukai pisang daripada brokoli yang punya rasa agak pahit.

Beberapa balita juga melalui fase normal yang disebut dengan neophobia, dimana mereka akan mau mencoba makanan baru yang lebih ia kenal. Kabar baiknya, Anda dapat membantu anak Anda menemukan dan menikmati makanam baru melalui paparan sensorik berulang dengan cara melihat, mendengar, menyentuh, mencium dan mencicip makanan.

2. Paparan makanan sehat setiap hari

Foto: Thinkstock
Salah satu cara untuk membantu si kecil untuk menemukan dan akhirnya berani untuk mencoba makanan baru adalah dengan mengajak ia berbelanja ke Supermarket dengan troli. Anda bisa menunjukkan kepada mereka makanan sehat yang Anda beli dan berbicara tentang bahan tersebut.

Sertakan makanan di sesi permainan, Anda bisa bermain mengenal jenis makanan dengan lagu dan membaca cerita tentang makanan.

3. Makanan sebagai sebuah keluarga

Foto: Thinkstock
Waktu makan bersama keluarga adalah cara yang bagus untuk menjadi 'model' menikmati makanan barudan berbeda untuk balita Anda. Pemodelan ini membantu balita belajar bagaimana seluruh keluarga berprilaku. Jadi jika mereka melihat semua orang menikmati berbagai macam makanan, mereka cenderung menyalin perilaku dan mencobanya.

Balita yang makan berbagai macam makanan dengan keluarga juga lebih cenderung memiliki pola makan yang bervariasi serta diet seimbang. Walaupun tidak mungkin untuk makan sepanjang waktu dengan keluarga lengkap, tapi semakin sering Anda melakukannya semakin baik.

4. Pastikan si kecil sudah siap menerima makanan

Foto: Thinkstock
Cobalah untuk memberikan makanan setelah si kecil mendapatkan tidur siang yang cukup untuk memberikan makanan baru untuk balita yang tidak kooperatif. Sertakan juga banyak makanan dan olahraga sepanjang hari sehingga mereka menikmati makanan mereka dan mungkin mencoba sesuatu yang berbeda. Hindari makanan ringan dekat dengan waktu makan dan jangan memberikan air atau susu terlebih dahulu saat ingin makan.

5. Latihan sensorik

Foto: Thinkstock
Balita lebih mungkin untuk menikmati makanan dan mencoba suatu rasa yang baru ketika mereka bermain sambil makan sendiri.

Bermain dan sediakan makanan untuk mereka makan sendiri adalah bagian penting dari belajar mandiri dan mendorong anak untuk bermain serta mengeksplorasi dengan makanan mereka. Potong sandwich menjadi bentuk menarik dengan bentuk lucu, membuat 'hutan' brokoli dan 'pohon' kembang kol dan bebaskan si kecil bermain dengan buah naga.

Memberikan banyak pujian untuk mencoba makanan baru lebih mungkin untuk mendorong si kecil mencobanya. Anda mungkin perlu untuk menawarkan makanan hingga 15 kali sebelum balita Anda memutuskan untuk mencoba. Jadi tetaplah berusaha!

6. Biarkan si kecil memutuskan kapan mereka sudah cukup makan

Foto: iStock
Hindari menyuap, memaksa, menghukum, serta mencoba memaksa makan anak. Hal ini dapat mengakibatkan asosiasi negatif antara anak dengan makanan. Buatlah suasana yang senang saat mereka makan untuk membantu anak menikmati makanan yang berbeda.

Dengan memberikan anak Anda banyak paparan makanan yang bervariasi serta diet seimbang, hal ini dapat membuat pengalaman makan yang positif.
Halaman 2 dari 7
(lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads