Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of School Health, melibatkan tiga kelompok. Satu kelompok siswa menerima pendidikan gizi serta program intervensi kantin dan kelompok kedua hanya menerima intervensi kantin dan kelompok ketiga tidak menerima keduanya.
"Mereka mendapatkan dorongan perilaku seperti menempatkan makanan sehat di kantin, menggunakan petunjuk verbal untuk mendorong anak-anak untuk mencoba sesuatu yang baru atau menyebutkan fakta-fakta menyenangkan tentang makanan sehat," tutur Stephanie Grutzmacher, asisten profesor nutrisi di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manusia di Oregon State University (OSU) dalam Xinhua (15/09).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mereka berfokus pada perubahan kecil yang dapat mendorong siswa untuk membuat pilihan makanan sehat dan pekerja kantin juga didorong untuk mengevaluasi lingkungan mereka dan memilih beberapa perubahan di sekolah.
Misalnya mengubah kalimat "Apakah kamu ingin buah?" dengan "Mau pilih buah apel atau peach?" ini dinilai dapat membantu mendorong anak-anak untuk membuat pilihan yang lebih sehat.
"Kami mengembangkan sekitar 100 ide untuk kantin sekolah dasar," Grutzmacher menambahkan.
Sedangkan untuk pendidikan gizi, peneliti mendatangkan pendidik gizi terlatih serta pelatihan guru. Selain itu, siswa juga melaporkan asupan makanan sehat mereka, termasuk konsumsi buah dan sayuran harian dan mingguan.
Beberapa perbaikan dalam konsumsi makanan sehat yang ditemukan adalah siswa yang menerima intervensi kantin dan peningkatan yang lebih besar ditemukan di antara anak-anak yang menerima program pendidikan gizi dan intervensi kantin, sehingga makan lebih banyak buah dan sayuran lebih banyak dibandingkan dengan spaghetti atau fast food.
![]() |
"Konsumsi sayur biasanya menurun dari waktu ke waktu di kantin sekolah," jelas Grutzmacher. Cukup jarang untuk menemukan anak-anak yang masih memilih sayuran sampai mereka kelas lima. Dengan program ini, kami melihat peningkatan konsumsi sayuran di antara anak-anak ini," tambahnya.
Dalam menghadapi epidemi obesitas di seluruh Amerika Serikat, ia mengakui bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Namun, kami berpikir bahwa mengintegrasikan pendekatan ini adalah ide yang baik. (lus/odi)