Penelitian yang diterbitkan oleh 'The Journal of Pediatrics' meneliti 180 bayi lahir prematur (sebelum minggu ke-30 kehamilan) mulai sejak lahir. Bayi yang mendapatkan ASI lebih dari 28 hari pertama kehidupan dirawat secara insentif di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dapat meningkatkan perkembangan otak.
"Kami memiliki informasi yang banyak mengenai hasil perkembangan bayi yang diberikan ASI dalam jangka waktu panjang. Tapi, studi yang dilakukan baru-baru ini justru dilakukan pada populasi kelompok bayi prematur," tutur Mandy Brown Belfort, seorang peneliti dan dokter di Department of Pediatrics New Born Medicine di Brigham and Women's Hospital dalam CBS News (29/07).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikutip dari Independent (29/07), pengukuran volume otak diukur dengan MRI scan yang diukur saat bayi dan saat usianya tujuh tahun. Analisis lebih lanjut dilakukan pada kemampuan kognitif, termasuk IQ, membaca, matematika, tingkat fokus, memori kerja, bahasa dan persepsi visual. Hasilnya bayi yang mendapatkan ASI lebih memiliki IQ yang baik.
"Sebelum memasuki 35 minggu atau lebih kehamilan, kemampuan perkembangan untuk makan melalui mulut belum berkembang," jelas Belfort yang juga bekerja sebagai asisten pediatri di Harvard Medical School.
Bayi prematur biasanya mengalami kesulitan menempel ke puting ibunya untuk menyusui. Jika hal ini terjadi, para ibu tentu dapat memberikannya bantuan tabung makanan.
![]() |
Tidak hanya mencakup 28 hari saja, ASI juga perlu diberikan hingga si kecil berusia 6 bulan. Dengan memberikan ASI saja, tentu si kecil tidak hanya tumbuh cerdas tapi juga sistem imunnya meningkat. ASI eksklusif diberikan tanpa penambahan air putih ataupun makanan lunak lainnya. (lus/odi)