Bekal Makan Siang Bisa Lengkapi Kebutuhan Nutrisi Anak

Bekal Makan Siang Bisa Lengkapi Kebutuhan Nutrisi Anak

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 04 Mei 2016 15:06 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Dibandingkan dengan sayuran, anak-anak cenderung lebih memilih makanan cepat saji. Penelitian dari University of Adelaide di Australia menunjukkan anak-anak mengasup setengah dari kebutuhan energi dari junk food.

Dilansir dalam Science Daily (03/05) studi ini mengevaluasi asupan makanan dari 430 anak-anak di Australia Selatan berusia 9-10 tahun. Hasilnya menunjukkan 45 persen dari asupan energi harian anak-anak bersumber dari makanan diskresioner tinggi lemak, garam dan gula.

"Kami menemukan bahwa anak-anak memperoleh lebih dari setengah energi harian mereka berasal dari karbohidrat dan sepertiga energinya dari lemak dan setengahnya lemak jenuh," tutur Dr Melissa Whitrow dari University of Adelaide School of Public Health dan Robinson Research Institute.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Diet yang tidak sehat dapat berakibat pada obesitas dan juga bisa sebabkan masalah kesehatan lainnya dikemudian hari, seperti kesehatan jantung yang buruk. Whitrow mengatakan, pembentukan dan pemeliharaan kebiasaan makan yang sehat selama masa transisi dari kanak-kanak ke masa remaja juga sangat penting.

Studi ini menemukan sejumlah isu, seperti:
1. Anak laki-laki dan perempuan mengonsumsi gula perhari sekitar 156 gram dan 161 gram.
2. Sebanyak 91 persen dari anak-anak memiliki lebih sedikit dari porsi sayuran yang direkomendasikan.
3. Ada 9,8 persen dari anak-anak memiliki lebih sedikit porsi harian yang direkomendasikan dari daging atau protein non olahan seperti telur, kacang-kacangan dan buncis.
4. Sekitar 83 persen dari anak laki-laki dan 78 persen perempuan konsumsi garam lebih dari asupan yang direkomendasikan.
5. Asupan serat tidak memadai di 41 persen dari anak laki-laki dan 24 persen anak permepuan.
6. Asupan susu tidak memadai di 83 persen anak perempuan.

"Padahal pada tahap ini dalam hidup mereka, anak perempuan harus minum lebih banyak susu saat mereka memasuki masa pubertas. Karena sangat penting untuk kepadatan tulang mereka," jelas Dr Whitrow.

Ikan juga harus dikonsumsi dalam diet sehat. "Daging olahan adalah makanan diskresi, bukan makanan inti dan sering mengandung tinggi garam serta lemak," tambahnya.



Berdasarkan hasil penelitian, orangtua juga berperan dalam membuat pilihan makanan sehat. "Misalnya mengganti setidaknya satu makanan tinggi lemak, tinggi gula atau tinggi garam dengan pilihan makanan yang sehat dalam kotak makan disekolah setiap hari," pungkas Whitrow.

Alternatif konsumsi makanan sehat bisa Anda hadirkan dalam bekal makan siangnya sehingga mereka lebih terbiasa untuk terpapar dengan makanan sehat dan segar. (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads