Kekurangan Cairan Membuat Anak Kurang Konsentrasi dan Cepat Lelah

Kekurangan Cairan Membuat Anak Kurang Konsentrasi dan Cepat Lelah

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 20 Jan 2016 10:30 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Hampir 60 persen ​komposisi ​tubuh ​berupa ​cairan. Kurangnya cairan bisa sebabkan dehidrasi sehingga anak sulit konsentrasi hingga cepat lelah.

Tak terkecuali air, cairan tubuh juga terdiri dari ion. Ion merupakan garam-garam mineral dalam tubuh yang bisa menghasilkan rasa asin pada keringat ataupun darah yang keluar dari dalam tubuh.

dr. Diana Yuliani Suryanto, SpA mengatakan, cairan berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, melarutkan mineral dan juga nutrisi lainnya. Selain itu, cairan juga sangat penting untuk membawa nutrisi serta oksigen ke dalam tubuh.



Kebutuhan cairan tubuh setiap orang berbeda-beda. Banyaknya kebutuhan cairan juga tergantung pada aktifitas, cuaca serta penyakit yang diderita seperti muntah dan diare. Semakin tinggi usia, maka kebutuhan cairan akan lebih banyak.

“Untuk anak usia 2-3 tahun baik laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan cairan sekitar 1,3 liter per hari sedangkan untuk anak usia 4-8 tahun sekitar 1,6 liter per hari,” jelas Diana saat acara peluncuran ExplorION di Sukabumi pada (19/01).

Sedangkan untuk anak-anak usia 9-13 tahun membutuhkan cairan sekitar 2,1 liter (laki-laki) dan 1,9 liter (perempuan). Untuk usia lebih dari 14 tahun sekitar 2,5 liter (laki-laki) dan 2 liter per hari (perempuan).

​Jika asupan​ cairan kurang dari yang dibutuhkan maka ​orang ​akan alami dehidrasi. “Studi menunjukkan, anak-anak rentan sekali alami dehidrasi. Hal ini dikarenakan aktivitas anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa sehingga risiko kekurangan cairan juga lebih tinggi,” ujar dokter anak yang bekerja di Siloam Hospitals ini.



Dehidrasi pada anak dapat akibatkan anak cepat lelah, kurang bersemangat, sakit kepala, tidak nafsu makan, konstipasi hingga susah untuk memusatkan perhatian disekolah.

(lus/odi)

Hide Ads