.webp)
Buah-buahan merupakan sumber nutrisi penting yang bisa meningkatlkan kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pola makan yang kaya buah-buahan dan sayuran diterkait dengan risiko diabetes, stroke dan kanker.
Sayangnya, dalam studi menunjukkan bahwa hanya sekitar 40 persen dari anak-anak usia 1-18 tahun yang memenuhi anjuran konsumsi sayur dan buah sebesar 1-2 cangkir per hari.
Sebuah studi “Fruit Consumption by Youth in the United States,”dilakukan pada bulan Oktober 2015 dan dimuat dalam jurnal Pediatrics. Para peneliti mengamati konsumsi buah dan jus buah pada sekitar 3.129 anak-anak berusia 2 sampai 19 tahun. Ditemukan bahwa lebih dari setengahnya atau 53 persen berasal dari buah utuh dan 34 persen berasal dari 100 persen jus buah.
Sejauh ini, buah favorit untuk anak-anak adalah buah apel yang terdiri dari 20 persen dari buah-buahan utuh dan 10 persennya berasal dari jus buah. Selain apel, anak-anak ternyata juga menyukai jeruk, pisang, melon, berry dan anggur.
Para peneliti menemukan bahwa pilihan buah bervariasi, tergantung dari usia dan ras, akan tetapi tidak bervariasi untuk jenis kelamin.
Ternyata anak-anak antara usia 6-11 tahun lebih mungkin untuk mengonsumsi apel dibandingkan dengan anak-anak usia 2-5 tahun dan kedua kelompok umur ini mungkin minum jus apel.
Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak keturunan kulit putih, Hispanik dan Asia mendapatkan lebih dari 50 persen dari asupan buah utuh. Dibandingkan dengan anak-anak berkulit hitam yang mendapatkan kurang dari setengah asupan buah dari seluruh jenis buah-buahan.
Dalam temuan yang dipublikasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP), temuan ini memberikan beberapa wawasan mengenai buah apa yang sering dikonsumsi anak. Faktor sosial ekonomi tentu dapat mempengaruhi pemilihan buah dan ketersediannya di rumah.
(lus/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN