Cilok, Jajanan Gurih Kenyal yang Rawan Dicampur Bahan Aditif

Keracunan Makanan pada Anak

Cilok, Jajanan Gurih Kenyal yang Rawan Dicampur Bahan Aditif

- detikFood
Rabu, 25 Jun 2014 17:51 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Salah satu jajanan pinggir jalan yang disukai anak adalah cilok. Bentuk putih bulat dan teksturnya yang kenyal membuat anak-anak sulit menolak cilok. Baru-baru ini terjadi kasus keracunan dimana seorang anak tewas diduga karena keracunan jajanan cilok.

Cilok atau singkatan dari aci dicolok merupakan makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung kanji. Tak hanya di Jawa Barat, kini cilok sudah menyebar ke berbagai kota dan menjadi salah satu jajanan kaki lima favorit.

Untuk membuat adonan cilok, aci (tepung kanji dalam bahasa Sunda) dicampur dengan tepung terigu dan daun bawang. Kemudian air panas dimasak bersama bawang putih halus, penyedap, garam dan merica. Air panas ini dimasukan sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil diuleni hingga kalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adonan lalu dibentuk bulat-bulat dan direbus dalam air mendidih sampai mengapung. Dalam 100 gr cilok mengandung energi 347,5 kkal, protein 4,75 gr, lemak 0,65 gr dan karbohidrat 82,05 gr.

Biasanya cilok disajikan bersama saus kacang yang terbuat dari kacang tanah goreng yang dihaluskan, gula, cuka, garam dan air. Ada juga yang menambahkan saus sambal dan kecap untuk menyantap cilok.

Cilok menjadi peluang usaha yang saat ini makin tumbuh dan berkembang. Cilok dijual mulai dari gerobak kaki lima di sekolah atau kampus, rumah makan hingga dijadikan franchise di berbagai lokasi strategis.

Cilok yang dijajakan di kaki lima sekolah biasanya dihargai sekitar Rp 1.000- Rp 1.500 untuk 3-5 butir cilok. Sedangkan cilok yang lebih berkualitas harganya bisa mencapai Rp 10.000-12.000 per porsinya.

Bila membeli cilok di pinggir jalan, perlu diperhatikan kandungannya karena semakin banyak pedagang nakal yang menambahkan bahan berbahaya pada cilok. Pedagang ada yang menambahkan boraks agar cilok lebih kenyal. Ada juga yang memakai formalin supaya cilok awet.

Tusuk bambu yang dipakai pada cilok juga tidak selalu bersih dan baru. Ada pedagang menggunakan tusukan bekas yang dicuci dengan pemutih agar tampak baru.

(lus/odi)

Hide Ads