Label Nutrisi Makanan Anak Membuat Orangtua Bingung

Label Nutrisi Makanan Anak Membuat Orangtua Bingung

- detikFood
Sabtu, 03 Mei 2014 12:20 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Makanan yang sehat dan bernutrisi tinggi untuk anak banyak dijual di pasaran. Namun, tak banyak orangtua memahami informasi pada kemasan. Nyatanya, info nutrisi makanan anak tidak selamanya benar dan tepat

Selain itu, daftar panjang komposisi bahan makanan dan klaim kesehatan pada kemasan membuat bingung orangtua bingung. Sebagian besar orang tua mencoba menghindari makanan yang tinggi kandungan lemak, garam, dan gula.

Dari daftar bahan yang panjang pada kemasan, orangtua umumnya hanya paham sebagain saja. Hanya sedikit orangtua yang percaya pada klaim kesehatan yang tertera pada kemasan makanan anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum ahli pangan dan nutrisi sudah membuat daftar bahan makanan yang berbahaya bagi anak. Seperti pewarna makanan buatan, perasa makanan seperti monosodium glutamat (MSG), pemanis makanan seperti natrium sakarin dan aspartam. Juga pengawet makanan seperti natrium benzoat dan sulfur dioksida.

Namun, anak-anak punya kecenderungan tetap jajan. Seperti makanan kemasan dan makanan siap saji yang tidak jelas komposisi bahannya. Makanan-makanan tersebut biasanya bersifat adiktif dan membuat ketaguhan.

Bahaya terbesar jika anak sering menyantap makanan aditif adalah menderita penyakit kronis, seperti diabetes. Anak-anak bahkan bisa memiliki usia harapan hidup yang lebih pendek dari orang tua mereka.

Dr. Frankie Philips, seorang ahli gizi, mengatakan camilan yang dipasarkan 'sehat' dan dirancang baik untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, tetap dapat berisi lebih banyak garam dan gula di dalamnya. Perusahaan makanan tentunya menginginkan produk yang dijual laku keras di pasaran, tapi tanpa memperhatikan aspek kesehatan anak.

Koalisi Advokasi Aliansi Strategis Pangan Sehat dan Kegiatan Lingkungan Amerika merilis sebuah penemuan dalam Claiming Health: Front of Package Labelling of Children's Food. Mereka menemukan bahwa 84% dari produk anak berlabel 'better for you' yang diperiksa tidak memenuhi standar gizi dasar.

Temuan ini mengungkap lebih dari setengah produk (57%) bergula tinggi dan 95% dari produk mengandung tambahan gula, lebih dari setengah produk (53%) rendah serat, lebih dari setengah produk (53%) tidak mengandung buah atau sayuran. Lebih dari 24% produk adalah makanan siap saji yang tinggi lemak jenuh, dan lebih dari sepertiga produk (36%) tinggi sodium.

Sebuah survei nasional yang dilakukan oleh konsultasi orang tua MumPanel, meminta partisipan 700 ibu dari anak-anak berusia antara 6 bulan dan 5 tahun mengenai kebiasaan makan mereka.

Tiga perempat dari pasrtisipan percaya produsen hanya mengejar keuntungan daripada kesehatan anak. Menurut mereka industri makanan harus mempunyai tanggung jawab lebih besar melalui pelabelan yang lebih jelas agar orang tua lebih mudah memilih.

(dni/odi)

Hide Ads