Seperti dilansir dari NY Daily News (06/12/2013), para peneliti mempelajari bagaimana anak usia 16 bulan mempelajari kata-kata untuk benda tidak padat, seperti oatmeal dan lem. Penelitian sebelumnya menunjukkan lebih mudah bagi balita mengenali benda padat karena bentuk dan ukurannya tidak berubah. Sedangkan benda tidak padat lebih sulit dikenali balita, ujar para peneliti.
Rupanya hal ini bisa diatasi dengan mengatur posisi duduk balita, yaitu di kursi tinggi. “Jika Anda mendudukkan balita di kursi tinggi, perbendaharaan kata mereka akan meningkat. Balita akan mudah mengingat dan menggunakan kata baru yang mereka ketahui tentang benda tidak padat,” ujar Larissa Samuelson, selaku Kepala Peneliti dan profesor di bidang psikologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu menit kemudian, balita diajak mengidentifikasi benda-benda tidak padat tersebut namun dalam bentuk dan ukuran berbeda. Pemilihan kata mereka juga dilihat.
Menurut peneliti, balita sangat senang terlibat dalam penelitian ini karena mereka bebas mendorong, menyentuh, merasakan, mencicipi, bahkan melempar makanan untuk mengenali sekaligus menyebutkan nama baru yang dibuat para peneliti.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan balita yang paling banyak berinteraksi dengan makanan cenderung mengenali tekstur dan nama makanan tersebut dengan benar.
“Selain itu, posisi juga menentukan kemampuan balita mengenali dan mengingat nama makanan. Berada di kursi tinggi membuat mereka lebih mungkin memberantakan makanan ketimbang duduk di meja,” ujar Samuelson.
(fit/odi)