Di Tangerang, ada warung makan Betawi yang viral karena sosok peraciknya kocak sekaligus nyablak. Menu makanannya juga nikmat, dengan pilihan pecak gurame, sayur asem, hingga jengkol balado yang bikin semangat makan!
Sejak 2019, sosok Bang Madun viral di media sosial karena pribadinya yang kocak dan nyablak seperti orang Betawi kebanyakan. Ia mengunggah momennya masak di dapur yang terlihat amat menghibur.
Bang Madun sesungguhnya adalah konten kreator dengan sosok 'Nyak Kopsah' yang ia ciptakan. Ciri khasnya, Nyak Kopsah memakai surban kain yang diikatkan di kepala layaknya emak-emak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak netizen akhirnya tertarik mencicipi masakan Bang Madun alias Nyak Kopsah. Ia membuka warung makan sederhananya di kawasan Cipondoh, Tangerang.
Patokannya persis di samping RS Sari Asih Cipondoh. Lokasinya 'ngumpet' di dalam gang, tapi tak menyurutkan minat pengunjung yang hendak bersantap.
Detail Informasi Oseng-oseng Bang Madun | |
Nama Tempat Makan | Oseng-oseng Bang Madun |
Alamat | Jl. Irigasi Sipon, RT.001/RW.002, Cipondoh Makmur, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang Sebelah RS Sari Asih Cipondoh |
No Telepon | 0812-8339-5909 |
Jam Operasional | 11.00-23.00 |
Estimasi Harga | Rp 15.000 hingga Rp 100.000 |
Tipe Kuliner | Masakan tradisional Betawi |
Fasilitas |
|
Tawarkan masakan rumahan Betawi
![]() |
Warung Oseng-oseng Bang Madun menawarkan aneka masakan rumahan Betawi racikan Bang Madun. Kepada detikfood (21/6), pemilik nama asli Ahmad Yani ini mengatakan sudah jualan sejak 1998.
Awalnya ia berjualan di gerobak yang mangkal di seberang jalan warung makannya kini. Lalu pada 2012, pindah ke lokasi baru yang lebih nyaman.
Di lokasi ini tersedia area makan di tempat. Konsepnya lesehan dengan tikar. Sementara itu, di belakang terlihat area dapur yang selalu sibuk mengolah aneka menu.
Oseng-oseng Bang Madun menyediakan belasan menu. Pilihannya didominasi masakan rumahan yang menjadi 'comfort food' untuk banyak orang. Ayam rica-rica, ayam goreng, tauge oncom, sayur asem, jengkol balado, teri asin, hingga pecak gurame bisa dipilih.
Lalu tersedia juga masakan Chinese food dan seafood, yang disebut Bang Madun, ala dirinya dengan penggunaan bumbu 'medok'. Menunya antara lain fuyunghai udang jamur, nasi goreng seafood, mie goreng seafood, udang saos padang, sampai ikan kuwe bakar.
Harga menu di sini mulai dari Rp 15 ribu untuk sayuran seperti olahan tauge dan kangkung. Harga termahalnya, sekitar Rp 100 ribu untuk ikan gurame dan kue. Ukuran ikannya besar sehingga bisa disantap 3-4 orang.
Pecak gurame yang pedas segar
![]() |
detikfood tak melewatkan menu andalan Bang Madun, Pecak Gurame (Rp 100.000). Tampilannya menggugah selera dengan ukuran ikan goreng yang besar bertabur gerusan cabe dan bawang.
Pecak yang disajikan merupakan tipe berkuah bening, bukan yang kental dengan kacang tanah. Terlihat ada genangan kuah pecak yang dilengkapi irisan jeruk limo.
Wah! Daging ikannya begitu tebal dan lembut. Terjejak rasa gurih karena ikan sudah dibumbui sebelum digoreng. Istimewanya, tak tercium aroma atau rasa 'tanah' yang biasa menempel pada ikan air tawar.
Untuk kuah pecaknya didominasi rasa asam dan pedas yang seimbang. Rasa pedasnya tak terlalu kuat. Menyeruputnya perlahan memberikan sensasi nikmat! Pecak ini juga memiliki aroma segar karena memakai sedikit temu kunci.
Dua olahan jengkol istimewa
![]() |
Tak lengkap rasanya makan di warung Oseng-oseng Bang Madun tanpa mencicipi menu jengkol yang terkenal. Bang Madun bahkan mengungkap banyak pengunjung yang tadinya enggan makan jengkol, berakhir menyukainya.
Dua menu jengkol di sini, Jengkol Balado (Rp 30.000) dan Jengkol Cabe Bawang (Rp 30.000). Penyajiannya, sebutir jengkol dipotong dua lalu dibalut bumbu medok.
Pada jengkol balado, gerusan cabe merahnya membalut seluruh sisian jengkol. Sementara pada jengkol cabe bawang, tampilannya lebih pucat dengan irisan cabe rawit, cabe hijau, dan tomat hijau di permukaannya.
Tekstur jengkolnya ternyata benar-benar juara! Empuk, pulen, legit, dan lembut. Untuk bahan dasarnya, Bang Madun hanya memakai jengkol tua yang warnanya kecokelatan.
Kami yang tak terlalu menggemari jengkol, ternyata menyukai menu ini karena aroma dan rasa kuat khas jengkol tak tercium kuat. Tekstur jengkol ini mengingatkan kami akan kentang, namun lebih padat.
Untuk bumbu baladonya pedas, tapi tak terlalu kuat. Lalu untuk jengkol cabe bawang, teksturnya lebih kering dengan rasa asin gurih yang dominan.
Bang Madun punya menu signature yang sayang dilewatkan. Baca halaman selanjutnya.
Ayam madu, menu 'signature' Bang Madun
![]() |
Tak hanya masakan autentik Betawi yang jadi andalan di sini, tapi juga Ayam Madu (Rp 35.000) kreasi Bang Madun. Satu porsinya berisi 2 potongan ayam yang besar.
"Bikin ayam madu itu prosesnya lama, kalau nggak bisa buatnya bakal nggak enak. Bumbunya harus meresap," kata Bang Madun mengenai menu kebanggaannya.
Terlihat bumbu kental kecokelatan membalut tiap potongan ayam. Aroma wangi tercium dari ayam madu begitu diangkat.
Meski namanya ayam madu, ternyata tak ada pemakaian madu di dalamnya. Ayam ini dibuat dari kecap manis dan minyak wijen sebagai bumbu utamanya.
Paduan rasa manis gurihnya seimbang dan sama-sama kuat. Bumbu ini juga meresap sampai ke tulang ayam. Memakannya dengan nasi hangat benar-benar puaskan selera!
Pelengkap sambal terasi yang pedas segar
![]() |
Kenikmatan makan di Oseng-oseng Bang Madun semakin lengkap dengan sambal terasi yang tersedia gratis. Jenisnya sambal basah dengan rasa pedas tak terlalu kuat, namun menyegarkan.
Sambal ini diracik dari cabe rawit, tomat hijau, tomat merah, dan sedikit terasi goreng. Karenanya tak tercium atau terasa kuat terasinya.
Lalu ada juga lalapan timun dan kol yang bisa diminta sepuasnya. Untuk lalapan pete, terong, leunca, kacang panjang, harus membayar terpisah.
Tertarik mencicipi? Sebaiknya kamu mampir ke Oseng-oseng Bang Madun sebelum jam makan siang agar pilihan lauknya masih lengkap dan pengunjungnya belum terlalu ramai. Sekitar pukul 12 siang merupakan waktu yang ideal.
Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com