Keumamah atau ikan kayu merupakan salah satu makanan populer di Aceh. Ikan kayu terbuat dari ikan tongkol rebus yang sudah dibuang tulangnya kemudian dikeringkan.
Biasanya ikan ini diiris tipis dan dibumbui rempah khas Aceh. Mirip seperti abon. Ada juga yang dimasak dengan kuah kari kental. Di Jakarta, makanan ini umumnya tersedia di restoran Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berdasarkan informasi penjual, makanan dibuat dengan rempah langsung dari Aceh. Sementara ikan kayu dikeringkan sendiri dan sudah dibuat teksturnya lebih empuk supaya sesuai dengan selera pasar.
Untuk ikan kayu terdapat 3 level pedas. Ada tidak pedas (not spicy), pedas (spicy) dan sangat pedas (extra hot). Sementara ayam tangkap tersedia dengan pilihan ayam kampung atau ayam negeri.
Kami sempat memesan Ikan Kayu Spicy (Rp 90.000) dan Ayam Tangkap Kampung (Rp 100.000). Berat ikan kayu per kotaknya sekitar 300 gram. Sedangkan ayam tangkap memakai satu ekor ayam per kemasannya.
Pemesanan dilakukan sehari sebelum pengiriman melalui ojek online atau kurir. Karena setiap hari Ikan Kayu Mami Cut punya batasan kuota. Produksi rumahan ini tidak membuat terlalu banyak karena prosesnya masih dilakukan sendiri.
Baik ikan kayu dan ayam tangkap dikemas dalam kotak putih transparan. Ketika masing-masing kotak dibuka, langsung menguar aroma khas tiap makanan.
Kami mencobanya dari ikan kayu. Terlihat potongan kecil ikan tongkol diberi bumbu berwarna kecokelatan. Dalam ikan terselip irisan cabai merah, cabai hijau dan daun salam koja yang dikenal di Aceh dengan nama daun temurui.
![]() |
Aroma bumbu dan daun salam koja tercium cukup kuat dari ikan kayu. Seperti ada semburat aroma ikan asap juga.
Bumbu ikan kayunya sendiri gurih agak pedas. Seperti ada campuran cabai dan bawang dalam racikan ikan kayu. Tidak ketinggalan juga jejak rasa asam sunti (belimbing wuluh kering) yang membuat ikan kayu sedikit asam.
Tekstur ikannya cenderung empuk dan tidak keras. Pas dimakan dengan nasi hangat!
Selanjutnya kami mencoba ayam tangkap. Tampak ayam yang dipotong kecil-kecil dipenuhi daun salam koja, potongan daun pandan dan daun jeruk. Ada pula bawang goreng yang menambah aroma ayam.
![]() |
Ayam berwarna cokelat kekuningan ini punya rasa lumayan gurih layaknya ayam goreng kebanyakan. Bumbunya juga cukup meresap.
Namun bagi kami tekstur ayamnya agak keras. Mungkin saja karena penggunaan ayam kampung. Pemakaian aneka daun yang digoreng bersama ayam tangkap menambah selera menikmati ayam ini.
Karena tidak memakai pengawet, produk dari Ikan Kayu Mami Cut hanya tahan di luar ruangan sekitar 2-3 hari. Jika disimpan dalam lemari es bisa tahan sekitar 8 hari.
Sedang tak ada lauk di rumah? Coba saja pesan makanan khas Aceh ini.
Ikan Kayu Mami Cut
Instagram: @ikankayu_mamicut
Whatsapp: 0812-9076-1045 (msa/odi)