Ojju K-Food baru mengadakan Grand Opening sekitar sebulan lalu. Meski begitu, namanya tengah naik daun di kalangan penyuka kuliner di Jakarta. Daya tarik restoran Korea ini berupa gulungan keju mozzarella pada sajian daging sapi bagian tulang iga premium dan sayap ayam, mirip tren di Korea.
Restoran besutan GF Culinary Group ini memang mengusung konsep berbeda di Jakarta. Hidangan tradisional Korea diberi sentuhan modern Barat. Rolling Cheese dan Budae Jjigae (Army Stew) yang bisa dinikmati bersama-sama jadi andalan Ojju K-Food.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu kami pun mampir di sana saat hari biasa. Ternyata menjelang makan siang saja sudah tampak orang duduk di area tunggu. Kami mendapat kertas print antrean bernomer 13 yang urutan panggilnya bisa dilihat pada layar.
![]() |
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya kami mendapat kursi di area dalam. Nampak sebuah mini bar tempat meracik minuman sekaligus kasir berada di kiri dari pintu masuk ke bagian dalam restoran. Nuansanya sendiri cukup modern yang didominasi elemen kayu, paduan warna cokelat muda dan merah. Pada salah satu dinding ada mural besar bergambar wanita berpakaian hanbok, tentara dan tulisan Ojju.
Di meja kami sudah tersedia satu kompor kecil. Kemudian kami pun memesan Rolling Cheese Beef Ribs (Rp 219.000) yang pas untuk tiga orang. Dapat dipilih tingkat kepedasan Mild, Spicy, dan Fiery Spicy.
Kami juga tertarik mencoba Tteokbokki di sini. Sayangnya sedang tak ada. Akhirnya pilihan pun jatuh pada Japchae (Rp 69.000).
Sambil menunggu pesanan, kami diberikan banchan (side dish) dalam piring persegi panjang bersekat dari bahan stainlees steel. Isinya ada makaroni salad, kimchi, cream corn dan oi muchim (salad mentimun) dengan porsi mini.
![]() |
Diantara semua banchan, kami paling menyukai makaroni salad dan kimchinya. Tekstur makaroni yang empuk diberi baluran saus creamy kental. Sedangkan kimchi di sini terasa asam segar dengan sedikit jejak pedas.
Karena ramainya pengunjung, layanan pramusajinya kurang memuaskan kami. Butuh waktu lama sampai kami bisa mendapat pesanan di meja setelah menyantap banchan. Itu pun sudah sampai beberapa pelayan kami sampaikan pesanan belum datang.
Bahkan ketika kami meminta sendok untuk menyantap cream corn, tak muncul juga sendok itu di hadapan kami. Padahal sudah disampaikan berkali-kali.
Akhirnya Japchae tiba lebih dulu di meja. Tersaji dalam sebuah piring bulat, tampak dangmyeon (mie dari ubi) diberi topping irisan telur dadar. Ada juga pelengkap taburan wijen panggang, irisan jamur shiitake, wortel, bawang bombay, daun bawang, cabai merah dan potongan kecil daging sapi. Aroma minyak wijen begitu mencolok dari sajian.
![]() |
Mie pada japchae terasa lembut mulur. Tapi lumayan berminyak yang meninggalkan jejak disekitar bibir. Rasa bumbunya bagi kami gurih namun agak asin soy sauce.
Sayuran yang dipakai seperti shiitake terasa kenyal dan wortelnya renyah. Sementara dagingnya gurih empuk, sayang pemakaiannya begitu sedikit dan dalam potongan sangat kecil.
Jeda dari kami menyantap japchae sampai ke Rolling Cheese cukup lama. Kembali sekitar empat pramusaji kami ingatkan, baru hidangan tersebut tiba di meja. Entahlah apa tempat duduk kami yang lokasinya kurang strategis. Sebab pengunjung di meja seberang yang tiba setelah kami saja sudah jauh lebih awal diberikan Rolling Cheese pesanannya.
Pada sajian Rolling Cheese Beef Ribs, satu pan hitam bulat diisi dengan parutan keju mozzarella yang cukup royal. Toppingnya berupa irisan jalapeno dan pipilan jagung. US ribs yang dipakai ukurannya lumayan besar. Permukannya diberi taburan cabai bubuk. Di dekat iga terlihat beberapa potong potato wedges.
![]() |
Kami tidak bisa langsung menikmatinya. Perlu menunggu dulu keju benar-benar meleleh. Baru nantinya seorang pramusaji akan mengaduk keju dengan jagung dan jalapeno. Baru kemudian ia menggulungnya ke masing-masing daging iga yang sudah dipotong empat.
Memang daging iganya terasa begitu empuk lembut dan juicy. Bumbu BBQ yang gurih terasa meresap hingga ke serat iga karena dimarinasi sekitar 15 jam. Citarasa smoky berpadu gochujang ikut tercecap dalam bumbu ini.
![]() |
Meski memesan tingkat Spicy, rasa pedasnya masih wajar dan bisa ditolerir. Apalagi ada balutan lelehan keju mulur yang menyeimbangkan rasa pedasnya. Hidangan iga ini memang terasa nikmat di lidah kami. Pantas saja menarik banyak pengunjung.
Sisa keju di pan dapat dicampurkan nasi untuk menu Fried Rice (Rp 29.000). Semangkuk nasi putih diberi potongan rumput laut (gim), kimchi, dan sedikit mentega. Kemudian bahan nasi goreng kimchi ini dimasukkan ke dalam pan. Dipanaskan kembali sambil diaduk oleh seorang pramusaji.
Ketika sudah dipadatkan memenuhi seluruh area pan, bagian tengahnya dibentuk hati atau tampak juga seperti huruf V. Baru telur dituang ke area kosong itu.
![]() |
Nasi goreng yang agak lengket keju ini sebenarnya cukup enak, apalagi dibagian yang sudah cukup mengering. Namun bagi kami rasanya cenderung agak hambar dan kurang kuat bumbu. Sisa jagung yang krenyes dan jalapeno sedikit asam berkontribusi menambah sensasi enak menikmati nasi goreng.
Sebagai pembilas mulut, ada Corn Tea (Rp 22.000) yang disajikan dalam botol isi 1,2 Liter. Ini merupakan teh Korea bercitarasa jagung panggang. Dingin menyegarkan!
Secara keseluruhan, Rolling Cheese Beef Ribs yang jadi perbincangan cukup kami rekomendasikan untuk dicoba. Tapi sepertinya perlu mencari waktu saat restoran belum terlalu ramai, jika tak mau terlalu lama dilayani dan menikmati hidangan.
Ojju
Kota Kasablanka, Food Society Lantai UG #FSU 35
Jl. Casablanca Raya
Jakarta Selatan
Telp: 021-29475220
(msa/odi)