Hidangan tradisional tak pernah gagal memuaskan selera. Apalagi sajian soto dan asinan Betawi di tempat yang bernuansa modern. Sedap mantap!
Ajag Ijig adalah restoran khas Betawi yang letaknya berseberangan dengan halte transjakarta Pecenongan. Dinding luarnya ditempeli batu alam dengan jendela besar berkanopi. Ajag Ijig sendiri berasal dari bahasa Betawi yang berarti 'mondar-mandir'.
Dinding interiornya terbuat dari batu bata merah dengan banyak pajangan piring porselen. Penataan mejanya pun tak terlalu sesak, jadi enak dan nyaman buat bersantai. Lampu ruangannya ditata cantik dan di dalam sangkar burung berwarna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena udara sedang dingin, kami memesan Soto Betawi (Rp 36.000) yang hangat. Untuk pendampingnya, Asinan Kerupuk Mie (Rp 21.000) nampaknya menarik karena terbayang rasanya yang asam manis menyegarkan.
Perlu waktu sekitar hampir 10 menit hingga kedua hidangan tadi sampai di meja kami. Soto Betawi terhidang dalam keadaan panas mengepul dalam mangkuk bertatakan piring. Di atas piringnya terselip beberapa buah emping. Ada juga mangkuk kecil yang berisi 2 iris jeruk limau.
Isiannya potongan daging empal sapi tanpa lemak, potongan tomat, irisan daun bawang, dan santan yang cukup kental. Rasa kuahnya pekat, campuran santan dan susu, menciptakan rasa gurih manis yang pas. Dagingnya pun cukup liat, sedikit kurang nyaman dikunyah.
Sayang, kami tidak mencium aroma kapulaga dan pala, rempah yang kuat sebagai ciri khas soto Betawi. Rasa bumbunya juga kurang pekat. Meskipun kuahnya gurih.
Lain lagi dengan Asinan Kerupuk Mie kami. Di dalam piring putih, asinan dengan porsi lumayan banyak ini tertutup oleh kerupuk kuning yang renyah. Di dalamnya ada kacang tanah, tauge, irisan wortel, kol, dan mentimun.
Sayurannya segar, kuahnya punya rasa sedikit pedas, asam, dan manis yang pas. Kerupuk kuning tadi juga enak dicocol dalam kuahnya. Alhasil kami pun menikmatinya hingga tak tersisa.
Untuk minumnya, Ajag Ijig punya banyak minuman khas Betawi yang spesial. Diantara Bir Pletok, Es Campur, Teh Leci, dan Soda Susu, kami memilih Sekoteng (Rp 18.000).
Sekoteng ditaruh di dalam mangkuk kecil berisi cacahan roti, kacang sangrai, kacang hijau, biji mutiara, dan kolang kaling. Kuah susunya hangat mantap dengan jejak rasa jahe yang kuat. Tenggorokan serta perut pun jadi hangat.
Makanan bergaya Betawi dengan ruangan bernuansa modern tradisional di Ajag Ijig membuat kami ingin berlama-lama duduk mengobrol. Jika masih belum tahu makan siang di mana, tempat ini bisa jadi pilihan.
Ajag Ijig
Jl. Ir. H. Juanda No. 14,
Gambir, Jakarta
Telpon: 021-3522840
(tan/odi)