Menyantap makanan khas Belanda ditemani suasana kolonial, sesekali bisa jadi pilihan. Seperti suguhan restoran ini. Ada Dutch Steak, Beef Bitterballen hingga Poffertjes. Lekker!
Mampir ke daerah Kemang, kami mencari restoran untuk makan siang yang tak terlalu berat. Akhirnya, pilihan pun jatuh pada Dijan's. Restoran bergaya rumah kuno dan asri ini menyempil diantara kafe-kafe modern Kemang.
Suasana dalam restoran tak berbeda jauh dari luar. Pengaruh Belanda klasik terasa begitu kental. Teringat akan rumah masa kolonial. Homey!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran didominasi perabotan kayu. Beberapa bagian sudutnya ada hiasan khas Belanda seperti sepatu kayu. Tampak juga bar kecil di pojok restoran. Makan disini makin nyaman karena ditemani musik easy listening.
Untuk menunya, berbagai hidangan Belanda bisa dicoba. Ada Erwtensoep, Bitterballen, Huzaren Salade, Hutspot met Gehakt hingga Pannekoek. Tiap menu diberi penjelasan bahasa Inggris. Disamping itu, Dijan's juga menyediakan pasta, aneka steak, sandwich, ataupun nasi goreng. Saat akan memesan, kami menekan bel untuk memanggil pramusaji.
Sebagai makanan pembuka, kami mencoba Bitterballen (RP 45.000). Tersaji dalam piring bunga-bunga cantik berwarna biru putih, tampak ada tujuh bola-bola bitterballen. Camilan asli Belanda ini dilengkapi saus putih kekuningan.
Lamat-lamat aroma gurih tepung roti menghampiri penciuman kami. Tentunya bitterballen dengan permukaan cokelat keemasan langsung meluncur ke mulut.
Kres.. baluran tepung roti di permukaan bitterballen begitu renyah saat digigit. Sedangkan isiannya yang seperti ragout rasanya lembut gurih. Cincangan daging dalam bitterballen juga terasa. Kudapan ini makin mantap dicocol ke dalam saus manis yang terasa campuran mayonnaise.
Belum apa-apa kami sudah terbuai dengan bitterballen buatan Dijan's. Apalagi saat dimakan panas-panas. Nikmat!
Berlanjut ke makanan utama, kami memilih Hollandse Biefstuk atau Dutch Steak (Rp 95.000). Isiannya terdiri dari steak tenderloin dilengkapi tumisan sayuran dan kentang goreng. Bagian bawah steak digenangi kuah seperti kaldu. Tingkat kematangan steak dapat dipilih sesuai keinginan.
Terlihat irisan tipis daging steak diberi taburan lada hitam. Karena memilih medium well, permukaan daging panggang berwarna cokelat muda dengan bagian tengah pink pucat.
Dagingnya agak liat saat kami gigit, mungkin karena pengaruh tingkat kematangan. Tapi bumbunya terasa gurih, apalagi saat dicocol ke kuah kecokelatan.
Sebagai pelengkap, kentang goreng tampil unik dengan potongan bentuk gerigi. Kentang ini padat dan sedikit asin karena diberi taburan garam.
Sayuran seperti zucchini panggang bertekstur lembut, kacang polongnya manis dan wortelnya renyah. Ada juga setengah potong tomat yang diberi campuran bawang putih di bagian tengahnya. Rasanya jadi makin gurih enak.
Secara keseluruhan, Dutch Steak cukup enak di lidah. Begitu juga pelengkap sayurannya yang sederhana tapi tidak membosankan.
Beralih ke dessert, Dijan's punya andalan pannekoek dan poffertjes. Kami pun tak melewatkan poffertjes di sini. Ada poffertjes berpelengkap gula bubuk atau blackberry. Pengunjung bisa memilih ukuran kecil atau besar.
Kami mencicipi Poffertjes met poedersuiker en boter (Rp 45.000). Poffertjes ukuran kecil berisi 9 buah.
Lingkaran poffertjes diberi taburan gula bubuk. Tampak potongan mentega di bagian tengah piring. Aroma kayu manis dan mentega begitu tercium dari poffertjes ini.
Tekstur poffertejes begitu empuk lembap dengan permukaan agak garing. Kelembutannya begitu membelai lidah. Makin enak dimakan bersama mentega asin. Nyam!
Rasanya ini jadi poffertjes terenak yang pernah kami coba. Pantas saja poffertjes jadi andalan Dijan's.
Minuman Orange Blossom (Rp 35.000) jadi pembilas mulut. Minuman berwarna kuning muda ini berisi campuran jeruk, soda dan es krim vanilla. Terasa jejak manis creamy es krim dan asam jeruk. Segar!
Ingin menikmati makanan Belanda sambil ditemani suasana homey? Yuk, mampir ke Dijan's.
Dijan's
Jl. Kemang Selatan No. 102A
Jakarta Selatan
Telp: 021-71793538
(msa/odi)