Ebisoba Ichigen: Slruup! Gurih Manis Ramen Hokkaido Berkuah Kaldu Udang Pekat

Jakarta - Kuah ramen biasa dikenal berbahan kaldu daging babi atau ayam. Ternyata ada juga ramen berkuah udang, seperti sajian restoran ini. Mie ​mulur ​kenyal dipadukan dengan kuah gurih manis bercitarasa udang kuat. Slruup!

Saat mengunjungi AEON Mall yang sedang naik daun, kami tak melewatkan area 'Ramen Village'. Di sana ada berbagai ramen otentik asli Jepang. ​Pengunjung nyaris tak pernah sepi dan suasana 'village' selalu meriah dengan teriakan-teriakan penjaja ramen.​

Salah satu yang menarik perhatian kami adalah 'Ebisoba Ichigen'. Restoran yang baru pertama membuka gerai di luar Jepang ini berasal dari Sapporo, Hokkaido. Konon restoran telah melahirkan tren Ebisoba atau ramen berkuah udang di negeri asalnya.

Suasana Ebisoba Ichigen di AEON Mall terasa cukup nyaman dengan interior dominan kayu berwarna cokelat muda. Tampak restoran ini berkonsep open kitchen dimana pengunjung bisa melihat pembuatan ramen langsung dari tempat duduk.

Memilih lokasi persis berhadapan dengan dapur, kami memperhatikan aksi chef Jepang yang meracik ramen. Tawaran buku menu dari pramusaji menyadarkan kami untuk segera memesan makanan.

Selain varian ramen berkuah udang, ternyata ada juga ramen kaldu ayam di Ebisoba Ichigen. Terdapat pula nasi goreng gaya Jepang, donburi aneka topping, karaage a la Hokkaido, korokke, gyoza, dan agedashi tofu. Setelah bertanya tentang menu andalannya, kami pun memesan Ebi Miso (Rp 55.000) yang ada dalam jajaran Ebisoba.

Ramen tersaji di meja kami dalam keadaan mengepul panas. Sebuah mangkuk merah besar berisi mie kuning pucat dengan topping charsiu ayam, daun bawang dan ajitama (telur rebus setengah matang). Kuah kental menggenangi permukaannya. Terselip sedikit bubuk kecokelatan di permukaan kuah ramen.

Sesuai namanya, wangi udang benar-benar menyengat kuat dari ramen. Setelah dicicipi, rasa udang memang begitu dominan. Kuahnya gurih paduan miso dengan jejak manis dari kaldu udang.

Restoran juga memakai ebi oil yang dimasak hati-hati dalam suhu rendah. Belum lagi penggunaan ebi powder kecokelatan yang dipanggang. Rasa ebi pada bubuk itu memperkaya kuah, meski agak pahit. Aroma bubuknya sedikit mengingatkan kami akan terasi.

Ketika ebi powder dicampur dengan kuah, rasa udang semakin menyeluruh dalam ramen. Pemakaiannya meninggalkan cecapan rasa pahit pada kuah.

Sedangkan mie yang berbentuk lurus mirip soba, terasa kenyal saat dikunyah. Enak disantap bersama kuah udang, charsiu empuk lembut dan telur rebus dengan bagian kuning tak sepenuhnya matang.

Menurut kami, ramen Ebisoba bagai dua sisi mata uang. Bagi pencinta udang kemungkinan akan sangat menyukainya. Namun jika tidak, bisa jadi kurang tertarik dengan rasa ramen ini.

Setelah mencicipi ramen udang, kami ingin membandingkan​ dengan​ ramen berkaldu ayam. Terdapat menu Sapporo Ramen yang memakai kuah dari ayam. Kami memutuskan mencoba Sapporo Shoyu (Rp 55.000).

Ramen berisi mie berbentuk keriting dan lebih kuning dari Ebisoba. Kuah cokelat berminyak menutupi mie dalam sajian. Di permukaannya ada menma (rebung), charsiu ayam dan daun bawang.

Tampilan kuah ramen sedikit unik. Terdapat lapisan tipis yang membeku di permukaan kuah. Lapisan itu baru tercampur dalam kuah ketika diaduk.

Saat ramen beraroma ayam ini dicoba, rasa kaldunya gurih sedikit asin. Apalagi dengan adanya pemakaian shoyu. Mienya sendiri kenyal lembut layaknya mie pada Ebisoba.

Walau rasa ramen ayam cukup lumayan, akan tetapi kami kurang suka sisa minyak dari kuah menempel saat mengonsumsi ramen.​ Mungkin ini lemak ayam yang dilelehkan sehingga terasa terlalu berlemak.​

Bila ingin mencuci mulut selepas menyantap ramen, coba saja dessert yang ditawarkan restoran. Ada Shiratama Zenzai berupa paduan sup kacang merah dengan mochi. Selain itu, terdapat juga Maroyaka Pudding atau Matcha Ice. Manis segar!

Nah, tertarik mencoba sajian a la Hokkaido? Coba saja ke Ebisoba Ichigen.

Ebisoba Ichigen
AEON Mall Lt. 3, Ramen Village
Jl. BSD Raya Utama
Serpong
Tangerang

(msa/odi)