Iga-iga: Makan Siang Enak dengan Iga Bakar dan Sup Bebek yang Empuk Berempah

ADVERTISEMENT

Iga-iga: Makan Siang Enak dengan Iga Bakar dan Sup Bebek yang Empuk Berempah

- detikFood
Selasa, 13 Mei 2014 12:12 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Mau makan siang yang mantap? Ada iga bakar dengan daging empuk dan bumbu meresap, atau sup bebek dengan kuah berempah dan daging yang lembut. Ditambah sepiring nasi putih, perutpun jadi kenyang!

Kalau Anda suka dengan iga atau bebek, restoran Iga-iga yang berslogan 'Jagonya Iga dan Bebek' bisa jadi pilihan tepat. Cabangnya di Gandaria City didesain seperti rumah. Area makan di koridor malpun jadi seperti terasnya.

Bagian dalam restorannya membawa suasana nostalgia. Lampu-lampu petromak menjadi sumber penerangan. Batang bambu dan anyaman rotan disusun menjadi sekat. Kesan rumah kampungpun semakin kuat dengan keberadaan kendi, tampah, dan piring-piring keramik yang digantung di dinding.

Iga-iga menawarkan menu Indonesia, seperti nasi goreng, ayam penyet, dan pepes bandeng tulang lunak. Adapula gado-gado dan sate ayam. Namun, sajian yang wajib dicoba tentu saja menu iga dan bebeknya.

Sepotong daging yang tak terlalu besar tampak menempel pada sebilah tulang iga. Wangi manis kecap dan aroma pedas cabai tercium saat iga bakar disajikan hangat-hangat. Dagingnya yang mengandung sedikit tendon di pinggir tampak cokelat kehitaman mengilat karena olesan bumbu dan bekas bakaran.

Dagingnya mudah dilepas dari tulang. Teksturnya sangat empuk, tak membuat gigi lelah mengunyahnya. Bumbunya menyerap sampai ke dalam daging, perpaduan antara kecap manis dengan lada hitam. Kuah hangat di mangkuk terpisah yang menyertainya menebar roma khas kayumanis dan pala. Slruup...gurih enak!

Sementara itu, sup bebeknya dihidangkan dalam panci stainless steel berpemanas, meski apinya tak dinyalakan. Di dalamnya potongan daging bebek berendam bersama potongan kentang, wortel, tomat, serta taburan seledri dan bawang merah goreng.

Aroma rempah seperti cengkeh dan kayumanis menyeruak saat kuahnya diseruput. Ada asam tomat yang terjejak di lidah. Daging bebeknya sendiri diberikan cukup royal, terasa empuk dan gurih. Bau anyirpun bebek tersamar karena penggunaan rempah yang royal.

Selain iga dan bebek, kami juga memesan tahu telur (Rp 25.000). Makanan khas Jawa Timur ini disajikan dalam porsi agak kecil, sehingga lebih cocok jadi selingan daripada makanan utama.

Tahu diiris tipis melebar berbalut telur kocok goreng tampak tertutupi gunungan tauge, kacang tanah goreng, cacahan seledri, serta taburan bawang merah goreng.
Lapisan telur kocok yang menyelimuti tahunya menyerap sausnya yang encer berwarna kecokelatan. Aroma petis yang menjadi ciri khas Surabaya tak terdeteksi, digantikan dengan citarasa kecap manis yang sedikit pedas.

Selain iga bakar dengan aneka bumbu, Iga-iga juga menyediakan iga goreng, penyet, atau bumbu rica-rica. Bisa juga dijadikan hidangan berkuah seperti sup, pindang, atau rawon.

Semuanya dapat dinikmati dengan harga Rp 65.000 per porsi. Kalau mau lengkap dengan nasi putih atau kentang, emping, lalap, dan sambal, Anda bisa mengambil paket seharga Rp 70.500.

Kalau ingin mencoba olahan bebek lain, ada bebek penyet, goreng, dan bakar. Semuanya ditawarkan dengan harga Rp 39.000, atau Rp 43.500 jika Anda mengambil paket. Secara keseluruhan, rasa sajiannya cukup pas di lidah. Silakan coba sendiri!

Iga-iga
Gandaria City lantai UG
Jakarta Selatan
Telepon: 021-29053210

Central Park lantai LG
Jakarta Barat
Telepon: 021-29200089



(dni/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT