Kecuali mie, kwetiau juga banyak disukai orang. Ini karena teksturnya yang lembut-lembut kenyal dan mulur. yang mulur. Selain digoreng orang Pontianak punya cara khusus menikmati kwetiau. Tinggal pilih mau kwetiau siram, bun, kuah, rebus, atau yam.
Kwetiau sapi Pontianak memang sudah populer di Jakarta. Seperti namanya, kwetiau ini disajikan dengan campuran potongan daging sapi dengan daun bawang, sawi, dan tauge. Rasanya gurih dengan sentuhan renyah dari sayuran segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam daftar menu, ada berbagai pilihan kwetiau mulai dari yang biasa seperti kwetiau goreng, rebus, bun, dan yam. Juga aneka olahan bihun, mie, sup daging, nasi goreng, dan bakso gepeng. Karena kangen kwetiau khas Pontianak, tentu saja kwetiau goreng dan kwetiauw yam yang kami pilih.
Walaupun waktu buka puasa sudah lewat, banyak keluarga dan pekerja kantoran memenuhi warung makan ini. Karenanya kami perlu sedikit bersabar menanti dua porsi kwetiau tersaji panas mengepul di hadapan kami.
Wah, kwetiau goreng (Rp 22.000) menebarkan wangi bawang putih khas. Di atas piring oranye terlihat kwetiau tipis kecokelatan berpadu dengan telur dan irisan daging sapi dengan warna senada. Kontras dengan sawi dan tauge yang renyah segar. Taburan bawang putih goreng berwarna kekuningan yang wangi semerbak.
Ternyata penampilan cantiknya tidak menipu, rasa gurihnya sangat pas dan rasa manis kecapnya tak berlebihan. Potongan daging sapinya yang royal pun empuk enak. Makin nikmat dikunyah bersama tauge segar yang krenyes renyah.
Topping bawang putih goreng yang royal mambuat kwetiau ini makin spesial. Diaduk panas aroma wanginya makin menggelitik. Ada sensasi gurih-gurih renyah disela-sela kenyal mulurnya kwetiau. Ah, sedap!
Tak kalah enaknya dengan wetiau yam (Rp 20.000). Kwetiau rebus ini disajikan dalam mangkuk, dilengkapi dengan semangkuk kaldu sapi panas. Kwetiau rebus bertoping irisan daging sapi, daun bawang, tauge, dan bawang putih goreng.
Nama Yam, merujuk pada citarasa hidangan yang asam gurih. Kwetiau rebus mengkilap terkecap bumbu cuka dan kecap asin sehingga rasanya cenderung ringan. Teksturnya lembut mulur dengan sentuhan rasa asam gurih.
Irisan daging sapinya empuk gurih. Saat disiram dengan sedikit kaldu sapi panas, rasanya makin enak. Gurih empuk daging beradu dengan tauge dan daun bawang yang renyah. Terakhir dibilas dengan suapan kaldu sapi yang kuat rasa dagingnya dan wangi aromanya. Benar-benar mengenyangkan!
Kalau sore ini akan berbuka puasa di sini, datanglah sedikit lebih awal. Maklum saja, warung yang populer dengan sebutan Kwetiau Radal (kwetiau Radio Dalam) ini selalu disesaki penggemar kwetiau.
Kwetiau Sapi 555 Pontianak
Jl. Radio Dalam Raya
(Depan Masjid An-Nur)
Jakarta Selatan
(dyh/odi)