Hari itu kami sedang di Yogyakarta, tepatnya menginap di wilayah Gejayan. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan berwisata kuliner, kami meminta rekomendasi dari seorang kawan lama yang tinggal di sana. Ia menyarankan kami ke restoran Lombok Idjo.
Restoran berdesain rumah joglo terbuka ini ramai dan luas, kapasitasnya sekitar 250 orang. Namun, saat disodorkan daftar menu, saya butuh waktu agak lama untuk mencernanya. Pasalnya, semua menu ditulis dengan ejaan lama, seperti 'tja kangkoeng', 'gereh lajoer', dan 'es limoen semriwing'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidangan tersebut disajikan dengan potongan mentimun, daun pepaya rebus, dan sambal hijau. Daun pepaya rebus biasanya pahit, namun yang ini justru empuk dan tidak pahit. Makin enak karena diberi bumbu. Dilahap dengan nasi putih hangat bikin nafsu makan bertambah!
Nasi masih tersisa, sementara lauknya sudah habis. Jadilah kami memesan 'empal penjet' (Rp 12.000). Di antara pilihan sambal hijau, sambal bawang, dan sambal terasi, tentu saja kami memilih sambal hijau karena sesuai dengan nama tempat makan ini.
Kata 'penyet' biasanya identik dengan sajian yang diberi sambal super pedas. Lauknya dipenyet atau dimemarkan di bawah sambal ini. Namun, empal penyet ini justru manis dengan jejak ketumbar yang mengingatkan saya akan rasa dendeng. Daging has sapi berbumbu dendeng ini rasanya gurih meresap. Dagingnya basah dan disuwir-suwir, berbeda dengan gepuk Sunda yang cenderung kering.
Sambal hijaunya sama dengan yang disajikan bersama ayam goreng. Tak pedas, sehingga aman bagi yang berlidah terlalu sensitif. Kalau ingin lebih menantang, mungkin sambal bawang atau sambal terasi bisa jadi pilihan.
Setelah kenyang, minuman dingin dan ringan paling pas untuk mendinginkan tubuh yang kegerahan. Pilihan kami jatuh pada 'es tomat' (Rp 5.500) dan 'es tipis (timoen djeroek nipis)' (Rp 5.500).
Sederhana saja, es tomat ini terdiri dari air, gula pasir, potongan tomat, dan es batu. Tomat yang biasanya diperlakukan sebagai sayur dan disajikan dalam masakan gurih kini disajikan sebagai buah potong dalam minuman. Manis dan menyegarkan.
Kalau suka sensasi asam, es tipis boleh dicoba. Kecut jeruk nipisnya terasa cukup kuat dengan kesegaran mentimun. Cocok diseruput di siang hari!
Pada jam makan siang di hari kerja, tempat ini ramai oleh para karyawan. Keluarga biasanya berkunjung di akhir pekan. Sisanya adalah para mahasiswa karena letak restoran ini tak begitu jauh dari Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan beberapa kampus lainnya.
Tak berdomisili di Yogyakarta? Lombok Idjo yang berdiri sejak 2006 memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tertarik mampir?
Lombok Idjo
Jl. Laksda Adisoetjipto 22, Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: 0274-519603, 519604
Jam buka: 10:00-21:30
Jl. Gajah Mada 158, Semarang
Jawa Tengah
Telepon: 024-3566222, 3566821
Mangga Food Court,
Jl. Gajah Mada 119B, Semarang
Jawa Tengah
Telepon: 024-8456672
Jl. Gatot Soebroto 145, Ungaran
Jawa Tengah
Telepon: 024-76910303
Jl. Gajah Mada 123, Solo
Jawa Tengah
Telepon: 0271-7652111
Jl. Karanganyar 21A, Tegal
Jawa Tengah
Telepon: 0283-342330, 342331
Jl. Sulawesi 2A, Madiun
Jawa Timur
Telepon: 0351-494299
Jl. Pati Unus No. 16, Kediri
Jawa Timur
Telepon: 0354-7608800
(fit/odi)