Di Kedai Kopi Papa Ong Ada Teh yang Ditarik-tarik

Di Kedai Kopi Papa Ong Ada Teh yang Ditarik-tarik

- detikFood
Kamis, 18 Apr 2013 12:09 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Mampir ke warung kopi saat matahari belum terlalu tinggi memang asyik. Pilihan menu sarapan dan makan siang selalu tersedia. Semangkuk bubur kacang hijau, roti panggang selai kacang dan segelas es teh tarik. Wah, sedap nian!

Karena mulai banyak orang bekerja tanpa kantor, maka kafe, kopitiam atau kedai kopi mulai jadi favorit buat bekerja. Ada free wifi dan menu praktis dan enak yang tersedia sepanjang hari. Karenanya saat berada di kawasan BSD Square yang dipenuhi beragam oulet restoran franchise, kami justru memutuskan mampir di kedai kopi Papa Ong.

Letaknya di deretan bangunan belakang yang dekat dengan area open air. Temboknya dilukis dengan gambar banguan China dengan goresan lampion merah. Suasananya mirip ada di kedai kopi kawasan Chinatown Singapura. Meja dan kursi kayu berwarna gelap turut memberi kesan jadoel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menunya tak beda jauh dengan kebanyakan kopitiam. Aneka toast (roti panggang), bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, nasi goreng, nasi hainan, dan nasi lemak. Juga tersedia sup ikan, bubur ayam, pempek, bakso, siomay dan pisang goreng.

Semangkuk bubur kacang hijau dan roti panggang selai kacang menjadi pilihan untuk merintang waktu di kedai ini. Sebenarnya kami ingin mencicipi Luk Theo Son, bubur kacang hijau yang dikupas kulitnya dan disantap dengan cakwe. Tetapi stok sedang habis.

Tampilan bubur kacang ijonya tak jauh beda yang dibuat di rumah. Yang unik justru mangkuk dan piring yang bergaya kuno dengan hiasan ayam jago. Butiran kacang hijauny amasih agak utuh, empuk gurih dengan rasa manis gula putih yang lamat-lamat. Dalam beberapa suapan, tuntas sudah bubur di mangkuk mungil ini.

Tak beda jauh dengan roti panggang yang renyah dibagian luar dengan olesan selai kacnag yang lembut gurih. Yang ini pas dinikmati dengan es teh tarik. Di kedai kopi ini, teh tariknya benar-benar 'ditarik' (dipindahkan dari satu gelas ke gelas lain berulang) dengan dua buah gelas stainless beberapa kali. Persis seperti di kedai kopi di Singapura.

Buih-buih lembut di permukaan teh tarik dan aroma wangi teh sungguh segar terhirup. Gula yang tak berlebihan membuat teh ini makin dingin makin enak. Konon teh dan kopinya didatangkan langsung dari Riau.

Dua jam berada di kedai ini malah membuat perut lapar lagi. Seporsi nasi goreng (Rp.32.000) dan nasi ayam sambal bawang (Rp.32.000) jadi santapan siang. Hmm..tampilan nasi goreng yang bergaya kampung sangat menggoda. Nasinya pulen dengan butiran utuh, dan telur orak-arik dan ayam suwirnya diselingi irisan kasar daun kol.

Saat dikunyah ada tekstur krenyes renyah, dengan rasa pedas sedikit manis yang enak. Taburan kerupuk kanji pun membuat nasgor ini makin cepat tandas. Aroma pedas menyengat dari ayam sambal bawang dari nasi ayam sabl baeang terlacak kuat sehingga kami tergoda untuk menandaskan juga.

Ayam yang dibumbui dengan cincangan bawang putih, kemangi, daun bawang dan cabai merah ini berwarna cokelat tua karena bumbu kecapnya yang cukup dominan. Pedas cabai dan gurih bawang sangat dominan, dan rasa manis kecap justru membuat ayam ini makin enak. Karenanya segera pula kami suap dengan nasi putih hangat.

Yang menyenangkan di kedai kopi ini semua harga tidak ditamnbah dengan pajak. Jadi relatif murah dibandingkan kopitiam sejenis. Belum lagi sudah buka sejak jam 7 pagi hingga jam 23.00. Area terbuka di sisinya sering dipakai sebagai ajang pertunjukan musik. Lumayan bisa nebeng live music. Jadi kalau mau nongkrong sepanjang hari, kedai kopi ini bisa jadi target.

Kedai Kopi Papa Ong
BSD Square, Unit B4 Lt. Dasar
Jl. Pahlawan Seribu
BSD City
Telepon: 021- 53150138




(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads