Hari itu saya sedang ngidam makan pempek. Demi mencari pempek enak di Jakarta yang belum pernah saya coba, sayapun mencari rekomendasi dari teman-teman. Dari sekian banyak nama, Pempek Pak Jenggot menjadi salah satu yang paling banyak disebut. Kebetulan letaknya tak begitu jauh dari kantor saya.
Ternyata butuh perjuangan untuk sampai ke sini. Mobil harus pelan-pelan menembus kemacetan di Pasar Minggu, berbaur dengan pejalan kaki dan angkutan umum yang ngetem seenaknya. Parkirpun hanya bisa di Polsek Pasar Minggu karena tak memungkinkan untuk parkir di depan kios pempek. Untunglah letak Pempek Pak Jenggot tak jauh dari sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem makan di sini harus pesan terlebih dahulu, membayar, baru duduk dan menunggu pesanan datang. Tampak wanita-wanita muda berseragam kaus magenta sibuk menyiapkan pesanan dan mengantar ke meja. Tanpa pikir panjang, saya langsung memesan kapal selam (Rp 16.000), lenjer (Rp 5.000), dan es kacang merah (Rp 10.000).
Setelah mendapat nomor pesanan, saya duduk agak di belakang agar jauh dari kesemrawutan pasar. Tempatnya cukup luas dengan penataan simpel dan terkesan jadul. Sebagian kursinya rotan, dindingnya berwarna peach lembut dan berkeramik putih. Tempat ini mengingatkan saya akan toko es krim Ragusa di Jalan Veteran.
Es kacang merah akhirnya datang, disusul dengan sepiring pempek. Kuah pempek yang cokelat kehitaman sudah dicampur dengan pempek dan potongan mentimun. Kapal selam berukuran sedang dan lenjer yang agak kecil menjadi bintang utama di hidangan ini.
Aroma gurih wangi ikan dari pempek inipun nyaris bikin air liur menitik. Gigi mulai melumat bagian luar pempek yang agak renyah, menembus bagian dalamnya yang kenyal empuk. Pada pempek kapal selam, paduan tekstur ini masih ditambah kuning telur yang gurih dan kenyal enak.
Rasa ikan yang terjejak pada pempek segera bergabung dengan seruputan kuahnya yang agak encer. Sedikit asam dengan pedas yang lamat-lamat, masih bisa diterima oleh lidah saya yang sensitif panas cabai. Kalau ingin sensasi yang lebih menyengat bisa minta tambah sambal.
Kenyang makan pempek, kini saatnya mencoba yang manis dingin. Es serut yang mulai mencair berbaur dengan sirup merah muda manis. Slurp... kacang merahnya lembut. Cukup dengan gerakan lidah dan sedikit bantuan gigi, kacang merahpun lumat di mulut. Bagi saya, proporsi kacang merah dengan es serut dan kuahnya cukup seimbang.
Selain pempek dan kacang merah, di sini juga ada makanan Palembang lain seperti tekwan dan model. Bolehlah mampir kalau rindu pempek asli Palembang, asal mau sedikit berjuang menembus ruwetnya pasar!
Pempek Pak Jenggot
Seberang Polsek Pasar Minggu
Telepon: 021-7802319
Jam buka: setiap hari pukul 08:00-19:00
(fit/odi)