Lamak Bana Gulai Tunjang Berkuah Kuning Oranye!

Rekomendasi Redaksi

Lamak Bana Gulai Tunjang Berkuah Kuning Oranye!

- detikFood
Rabu, 16 Jan 2013 11:01 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Gulai tunjang termasuk makanan khas di rumah makan Padang. Teksturnya yang kenyal seperti gelatin membuat menu ini jadi salah satu hidangan favorit. Apalagi jika disajikan dengan kuah santan pedas dan nasi hangat mengepul. Perut keronconganpun terobati!

Tunjang berasal dari kaki sapi. Biasanya, hanya kulitnya yang dipakai untuk masakan atau untuk konsumsi, karena tulang dan uratnya keras. Kulitnya kenyal-kenyal lembut seperti jelly. Sebagian orang menyenangi tekstur tersebut, namun sebagian lagi tak suka karena merasa geli.

Ada juga yang menyebutnya kikil. Namun, istilah ini juga merujuk pada kulit kaki sapi yang diiris tipis, dipotong dadu, dan dimasak dengan bumbu manis pedas khas Jawa. Dari beragam bahan untuk gulai, tunjang merupakan salah satu bahan yang sering diolah menjadi gulai oleh orang Minang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena termasuk hidangan Minang yang populer maka kamipun menyambangi tiga dari sekian banyak restoran ternama di Jakarta: Simpang Raya, Garuda, dan Sederhana. Ketiganya tentu menyajikan gulai tunjang setiap hari.

Gulai tunjang di Simpang Raya (Rp 14.000) disajikan dengan kuah santan merah yang cukup kental. Santan dan minyaknya tampak terpisah. Saat diseruput, rasanya tak terasa pedas menyengat, hanya sedikit hangat di lidah. Ada jejak rasa asam kandis yang segar dan wangi aroma daun jeruk dan kunyit.

Tunjangnya berukuran agak kecil. Teksturnya kenyal namun agak lembut. Disajikan tanpa tulang sehingga lebih mudah disantap. Bumbunya juga meresap sempurna di dalam sela-sela potongan tunjang.

Kuah yang sama merah juga ada pada racikan gulai tunjang RM Sederhana (Rp 13.000). Santannyapun tampak terpisah dengan minyaknya. Rasanya juga tak pedas dan sedikit asam. Namun, jejak rasa pedas dan aroma cabainya terasa lebih kuat.

Di rumah makan ini, tunjangnya berukuran agak kecil. Di dalamnya terdapat urat yang cukup banyak, jadi hanya sedikit kulit kenyal yang bisa disantap. Sedikit report memilah tulang dan kulit yang empuk.

Bagaimana dengan gulai tunjang di RM Garuda (Rp 16.000). Kuahnya tampak berbeda, yakni berwarna kuning oranye dengan santan yang tampak bercampur dengan minyaknya. Kuahnya yang kental terasa tak pedas, justru terasa manis. Dari aromanya tercium aroma santan yang gurih pekat. Bisa jadi ini racikan gaya Minang yang sudah dipengaruhi gaya Sumatera Utara yang jadi ciri khas rumah makan ini.

Di sini, seporsi tunjang hanya terdiri dari dua potong. Satu mengandung urat dan tulang, satu lagi kulit tunjangnya saja. Teksturnya lembut empuk dan sangat mudah dikunyah.

Dari tiga RM Padang ini, tunjang yang disajikan Garuda berukuran paling besar dan paling lembut. Namun, soal bumbu, rumah makan Sederhana yang paling nikmat. Santannya terasa gurih dan kuahnya terasa beraroma cabai namun tidak terlalu pedas menyengat.

Kalau siang ini ingin menghangatkan diri dengan seporsi gulai tunjang plus nasi hangat dan sambal lado mudo, silakan langsung menuju lokasi rumah makan ini:

Simpang Raya
Jl. Margonda Raya No. 264
Depok
Telepon: 021-7520512

Sederhana
Jl. Margonda Raya No. 43
Depok
Telepon: 021-7869749

Garuda
Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) 79 D
Jakarta Selatan
Telepon: 021 - 7246999, 7243204

(fit/odi)

Hide Ads