Bogor memang dikenal akan wisata kulinernya. Ada beberapa kawasan yang menjadi tempat berkumpulnya warung dan restoran enak, salah satunya adalah Bantar Jati. Sepanjang Jalan Bangbarung Anda akan menemukan macam-macam rumah makan yang berbaur dengan pemukiman. Toko kue, restoran steak, hingga warung bakso terletak berjejer.
Bakso Seuseupan cukup mudah ditemukan karena terletak di pinggir jalan raya dan spanduknya terpampang cukup jelas. Rumah makan ini terletak lebih rendah dari jalan, sehingga kita harus menuruni tangga untuk masuk ke dalamnya. Meski terlihat sederhana, Bakso Seuseupan banyak dikunjungi selebriti lho! Apa sebabnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesanan kami diantar oleh pelayan berbaju batik. Hmm... Aroma bakso dan mienya menguap menusuk hidung. Jika biasanya bakso telor berisi satu butir bakso besar isi telur dan tiga butir bakso daging kecil, yang ini agak berbeda. Di mangkuk tersedia tiga butir bakso berukuran sedang dengan kuah bening bertabur seledri.
Sengaja saya tak menambahkan apa-apa untuk mencicipi citarasa asli kuah bakso ini. Saat disruput, kuah kaldunya gurih terasa. Asinnya pas. Memang tak seharusnya kuah ini ditambahkan saus, sambal, kecap, cuka, atau garam karena begini saja sudah nikmat. Slurp!
Saat bakso dipotong menjadi dua potong, ternyata bakso ini berisi telur puyuh utuh, makanya tak terlalu besar. Saat digigit, teksturnya lembut dan pas kenyalnya.
Saya penasaran dengan sesuatu berwarna cokelat keemasan yang mengapung di atas kuah. Saat dikunyah, oh ternyata ini gajih yang dikeringkan dan digoreng! Sebelumnya, saya selalu menghindari makan gajih yang dimasukkan bersama bakso karena terasa terlalu berlemak. Tapi, karena digoreng kering, gajih ini terasa tak berlemak, renyah, dan gurih terendam kuah. Inovasi ini rasanya patut diacungkan jempol karena membuat bakso makin sedap.
Mie ayam punya teman saya pun enak. Mienya agak kecil-kecil dan kenyal. Di atasnya diberi potongan dada ayam yang empuk berwarna kecokelatan dan lumayan royal. Siraman kuah kaldu serta taburan bawang goreng, daun bawang, dan caisim melengkapi mie ayam Seuseupan ini. Apalagi jika ditambahkan kerupuk pangsit goreng (Rp 1,500) yang renyah enak. Kriuk kriuk!
Puas menikmati bakso dan mie ayam, saya menyedot manisnya es kelapa alpukat. Daging kelapanya sedang, tak muda juga tidak tua. Air kelapanya ditambahkan gula merah dan sedikit santan, plus tidak lupa potongan alpukat. Minuman ini sama segarnya dengan es jeruk kelapa punya teman saya. Cocok membilas hangatnya kuah bakso dan mie.
Satu lagi yang patut diacungi jempol dari Bakso Seuseupan adalah kehalalannya yang tak asal sebut. Higienitas dan kualitas makanan di sini terjamin dengan adanya sertifikat halal LPPOM MUI yang tertempel di dinding. Dengan citarasa, mutu, dan harga sedemikian, rasanya wajar saja Bakso Seuseupan jadi pilihan para tokoh kondang dari luar Bogor sekalipun.
Bakso Seuseupan
Jl. Bangbarung Raya No. 3, Bantar Jati, Bogor
Telepon: 0251 7107730/0818821606
Buka setiap hari pukul 09.00-21.00 kecuali Jum'at 13.00-21.00
Pertigaan Tapos, Jalan Raya Puncak Seuseupan II, Desa Bendungan, Ciawi, Bogor
(fit/odi)