HAR β singkatan dari Haji Abdul Razak β adalah perantau yang berasal dari Kerala, India. Ia menikahi seorang perempuan Palembang, dan membuka usaha dengan berjualan martabak dan roti cane. Martabak yang dijualnya adalah jenis martabak telur yang juga biasa disebut martabak malabar. Isinya adalah telur, daging, bawang merah, dan daun bawang. Martabaknya disantap dengan semangkuk kari β mulai dari kari kentang untuk yang vegetarian, kari kambing, kari lembu, kari ayam, dan juga kari ikan. Begitu juga roti cane-nya, disajikan dengan semangkuk kari.
Ada lagi martabak khas yang sengaja diberi nama Martabak HAR, yaitu kulit martabak diisi dua telur bebek, lalu digoreng. Martabak HAR ini juga disantap dengan semangkuk kari kentang. Ini adalah menu sarapan yang paling populer dan murah, Rp 14 ribu per porsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak beberapa lama ini, Martabak HAR juga sudah mulai menyajikan martabak dan roti cane yang lebih fun, misalnya: martabak pisang, dan roti cane keju coklat. Tidak lama lagi mungkin sudah akan makin kreatif meniru Roti Prata Jalan Kayu di Singapura yang mengembangkan menu kreatif berbasis roti prata, misalnya: roti prata strawberry, roti prata es krim, dan lain-lain lagi.
Ada lagi menu yang tidak boleh dilewatkan, yaitu: bubur kambing. Bubur nasi ini berwarna kuning zafaran (saffron), dimasak lama dengan potongan daging kambing dan kaya bumbu. Percayalah, ini adalah bubur kambing sejati β sekali jajal langsung nancep di hati.
Untuk berbuka puasa, batalkan puasa dengan teh tarik atau teh halia (jahe) yang hangat dan manis. Sungguh awal yang baik dan padan sebelum memulai santapan apapun yang Anda pilih.
Jangan terkecoh dengan penjual martabak lain di bilangan Roxy, Jakarta Pusat, yang memakai nama mirip-mirip HAR. Martabak HAR Palembang yang asli hingga kini hanya memiliki empat gerai di Palembang, satu di Batam, dan satu di Jakarta.
Martabak HAR
Jl. Hayam Wuruk 19
Jakarta Pusat
021 3506094
(dev/dev)