Tidak perlu disangsikan, setiap hari selama jam buka yang hanya sekitar 4-5 jam, warung tenda ini bisa menghabiskan sekitar 300 ikan mas goreng dan 50 ikan mas pepes. Luar biasa!
Pak Tomo, pemilik warung ini, berasal dari Jawa Timur, sudah lebih dari 30 tahun dengan setia melayani orang-orang kantoran yang memerlukan makan siang di kawasan itu. Istrinya orang Sunda. Kombinasi dua kuliner dahsyat yang mungkin saja menjadi rahasia sukses warungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan masnya cukup besar, sekitar 350 gram, digoreng dengan tingkat kegaringan yang bagus. Luarnya crispy, dagingnya lembab dan gurih. Sambalnya bernuansa manis. Sungguh, satu porsi komplet nutrisi dengan kalori yang mencukupi untuk meneruskan kerja produktif petang hari itu.
Bagi mereka yang menghindari makan gorengan, istri Pak Tomo menyediakan pepes ikan mas yang memang khas Sunda. Harganya Rp 22 ribu per porsi, dengan lalap berlimpah dan nasi putih.
Untuk melengkapi dagangannya, warung tenda ini juga menyediakan empal goreng, paru goreng, ayam goreng, dan – tentu saja – tahu-tempe goreng yang paling pas untuk mendampingi sambal.
Ayo, pankapan kita singgah di warung tenda Pak Tomo bareng-bareng, ya? Kalau hanya menraktir sepuluh orang saja pasti belum jadi bangkrut saya.
Ikan Mas Pak Tomo
Gg. Kingkit, Jl. Ir. H. Juanda
Jakarta Pusat
0818 791951
(dev/Odi)