Seroeni mem-posisi-kan diri sebagai restoran yang menyajikan masakan peranakan Indonesia-Tionghoa. Interior sederhana rumah makan ini juga mengedepankan nuansa peranakan yang membangkitkan nostalgia teduhnya masa lalu.
Mafri kita periksa daftar menu-nya. Di bagian appetizers ada: mango salad (Rp 19 ribu), oyster omelette (Rp 28 ribu), dan Penang rojak (Rp 19 ribu). Dadar tiram adalah masakan khas Hokkian yang populer di Penang dan Singapura. Sedangkan Penang Rojak sebetulnya lebih dipengaruhi oleh kuliner India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan saya untuk makan siang adalah Orange Marmalade Beef Steak (Rp 65 ribu, porsi medium). Sekalipun disebut steak, ini sebetulnya adalah lauk untuk makan nasi. Penyajiannya sangat menarik. Beberapa potong daging sapi mengkilat dengan warna cantik ditata di piring, disiram saus kecoklatan, dengan topping beberapa potong jeruk.
Rasanya mengejutkan. Dagingnya sangat empuk dan lembut. Kesan pertama yang muncul di benak saya adalah irisan dendeng yang lembab dan empuk. Kesan dendeng itu muncul karena ada aroma harum dan nuansa manis-gurih seperti umumnya dendeng. Pada gigitan kedua, baru saya sadar akan citarasa jeruk yang melatarbelakangi gurih-manis masakan ini. Mak nyuss! Masakan sebagus ini tentu cocok diberi nama Prancis boeuf a l’orange.
Dugaan saya, irisan daging sapi tenderloin direndam dalam jus jeruk dan bumbu-bumbu, kemudian di-stirfry dengan kontrol api yang tepat seperti umumnya dilakukan para koki dari Kanton. Keempukan dan kelezatannya sungguh mengagumkan. Saya pasti akan datang lagi untuk memesan menu yang sama, sambil mencicipi menu-menu yang lain.
Untuk dessert, Seroeni menyajikan ice kachang dan ice durian chendol (Rp 20 ribu) , serta aneka snow ice (Rp 17-29 ribu). Jangan lewatkan teh atau kopi sebagai penutup hidangan. Teh-nya khusus dipasok oleh TWG yang sedang naik daun, sedangkan kopinya dipasok oleh Lavazza yang sudah punya nama dunia.
Seroeni
Plaza Senayan lantai 3
Jl. Asia Afrika
Jakarta Selatan
021 5725187
(dev/Odi)