Casa Luna: Cooling Your Heels in Ubud

Casa Luna: Cooling Your Heels in Ubud

- detikFood
Rabu, 15 Sep 2010 11:20 WIB
Bali - Sudah kembali ngantor? Atau, masih meneruskan liburan di Bali? OK, karena masih banyak yang bertanya tentang tempat makan di Bali, inilah satu lagi rekomendasi saya.

Bagi saya, Casa Luna adalah favorit lama yang tidak pernah membosankan. Pertama, karena kalau beruntung bisa berjumpa dengan pemiliknya yang cantik, Janet de Neef - seorang penulis, penggagas Ubud Writers and Readers Festival. Kedua, karena sajiannya cakep. Ketiga, karena tempatnya menyenangkan.

Casa Luna adalah tempat yang cocok untuk sarapan, makan pagi, makan malam, coffee morning, high tea, maupun singgah kapan saja untuk sekadar melepas dahaga dan sedikit ngemil. Saya pun dulu mengenal Casa Luna hanya karena ingin mendinginkan telapak kaki sejenak setelah berjalan-jalan jauh. Lama-lama jadi ketagihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janet yang cinta Indonesia menampilkan berbagai jenis sajian Nusantara di menu-nya. Ini adalah salah satu tempat yang saya rekomendasikan untuk mencicip sajian bebek betutu khas Gianyar (Rp 250 ribu untuk dua orang). Selera Nusantara lainnya: nasi campur Bali (Rp 50 ribu), ayam kalasan (Rp 65 ribu), sate lilit udang (Rp 65 ribu). Jangan lewatkan Balinese paella (Rp 70 ribu). Paella adalah "nasi liwet" Spanyol berwarna kuning, dimasak dengan saffron dan seafood. Paella model Bali ini memakai kunyit, dan bumbu-bumbu khas Indonesia.
Β 
Menu internasionalnya tidak perlu diragukan lagi. Beberapa favorit saya justru sajian sederhana seperti pizza margherita (Rp 40 ribu), Lebanese salad (Rp 30 ribu, dengan keju feta, bit, chickpeas), fettucine alla casa (Rp 40 ribu, pakai avocado, asparagus, dan suas basil).

Mengapa saya memilih sajian utama yang ringan? OK, this is the point! Pilihan kudapan pencuci mulut di Casa Luna sungguh tidak boleh dilewatkan. Sebetulnya, justru berbagai macam pastries Casa Luna-lah (Rp 15-30 ribu) yang menjadi cinta pertama saya, sebelum akhirnya juga menyukai jenis-jenis masakan lainnya.

Supaya tidak salah, tanya saja Janet's favorite: tiramisu. You can't go wrong. Tetapi, Anda juga boleh tanya Bondan's favorite. He he, favorit saya di sini adalah Lime Papaya Meringue Pie. Kombinasi lime-papaya adalah menu sarapan yang tidak pernah gagal. Pepaya memang paling cocok bila dikucuri perasan jeruk nipis. Saya bahkan diajari bahwa buah naga pun menjadi sangat elok bila dimakan dengan perasan jeruk nipis. Rasa manis segarnya lebih mencuat. Tak pelak lagi, Lime Papaya Meringue Pie di Casa Luna ini sangat istimewa.

Masih perlu rekomendasi lain? OK. Ini favorit istri saya: Paris Match. Ini bukan majalah populer di Prancis sana, melainkan sejenis pastry yang secara umum punya nama mille feuille - yaitu puff pastries yang diisi dengan vanilla custard. Mille feuille sendiri sebetulnya berarti "seribu lembar/lapis". Begitu populernya kue yang satu ini, sehingga dia punya banyak nama. Di Negeri Belanda, kue populer ini disebut Tom Poes alias Si Kucing Tom.

Selain memiliki Casa Luna, pasangan suami-istri Janet-Nombong ini juga memiliki Indus Restaurant, Honeymoon Bakery, dan Honeymoon Bungalows. Tiap hari, Janet juga menyelenggarakan cooking classes (Rp 350 ribu). Khusus untuk hari-hari Selasa dan Kamis, kursus masak ini termasuk kunjungan ke pasar. Kalau waktu Anda luang, ini sebuah gagasan baik untuk liburan di Ubud. (Bondan Winarno)

Casa Luna
Jl. Raya Ubud
Ubud, Bali
+62361977409
www.casalunabali.com


(dev/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads