Tempatnya kecil, minimalis, menyenangkan. Harga-harganya pun sangat terjangkau – dari Rp 20-37,5 ribu. Pecel lele, misalnya, dapat diperoleh dengan harga Rp 29.500. Lho, kok pecel lele? Katanya vegetarian? Ternyata, hanya bentuknya saja seperti lele, tetapi dibuat dari gluten dan jamur. Begitu pula pada foto nasi lemak, misalnya, tampak ada rendang daging. Atau foto teriyaki yang menampilkan potongan mirip daging.
Terus terang, saya selalu kecewa bila datang ke resto vegetarian yang menyajikan daging palsu – yaitu daging imitasi yang dibuat dari gluten dan jamur. What’s the point? Bukankah kalau memang berniat menjadi vegetarian, ya, harus makan sayur mayur belaka? Kok masih ingin makan sesuatu yang tampaknya mirip daging hewani? Jangan heran pula bila di sini ada sate ayam yang juga memakai daging imitasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling mendekati harapan saya adalah broccoli stir fry. Porsi brokoli dan wortelnya cukup generous. Tetapi, masih pula ditambah irisan bakso imitasi. Seandainya semua memakai bahan sayur, tentulah akan lebih cakep. Misalnya, diganti dengan zucchini. Tahu a la Thai-nya juga mencerminkan sajian khas vegetarian yang taat asas.
Beberapa sajian populer di Loving Hut antara lain adalah: nasi bali (dengan tumpeng mini nasi kuning), vegan burger, spaghetti, schnitzel carol, fancy nut satay, dan lain-lain. Aneka supnya juga boleh dicoba, antara lain: au lac pho, tom yum, prosperity soup, heavenly soup, dan golden soup yang mirip soto tangkar betawi.
Ada juga berbagai snacks untuk makanan ringan, seperti: samosa, healthy muffin, potato skin, rainbow roll, dan veggie fish and chips.
Ternyata, Loving Hut sudah hadir di banyak lokasi. Di Jakarta saja ada dua lokasi lain, yaitu di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Ada juga di Medan, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Singaraja, Denpasar, dan Makassar. Bahkan ada juga Loving Farm di Puncak, Cianjur. (Bondan Winarno)
Loving Hut
Jl. Kemang Raya 130E
Jakarta Selatan
021 7197165
www.lovinghut.com
(dev/Odi)