Agaknya, pemiliknya memilih untuk secara habis-habisan mengadaptasi masakan Italia ke dalam norma-norma Indonesia. Harganya sengaja ditekan semurah-murahnya (antara Rp 9.500 hingga 25.000), dan citarasanya pun 'dibengkokkan' agar mudah disukai lidah Indonesia. Mereka memang tidak berpretensi mengundang orang Italia untuk datang ke tempat ini.
Contohnya adalah menu nasi keju yang ditawarkan. Di Italia namanya risotto, tetapi harus dibuat dengan beras arborio untuk menghadirkan tekstur al dente yang khas. Di Warpas dipakai beras Cianjur, dan nasinya dimasak sampai tanak, kemudian dicampur parutan keju cheddar olahan - bukan keju parmesan seperti layaknya risotto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu juga ada pizza di Warpas. Dan karena pizza sudah populer, maka tidak perlu diciptakan nomenklatur baru untuk sajian ini. Warpas juga berani bereksperimen dengan citarasa yang tidak biasa dihadirkan untuk pasta. Contohnya adalah menu Amitabachan, yaitu pasta dengan ayam panir dan saus kari. Atau Crying Sin Chan yang memakai saus miso dan sambal.
Untuk membuat pengalaman makan Anda di Warpas sedikit berbeda, cobalah memesan es teh mint mendampingi pasta yang Anda pesan. Tempatnya menyenangkan. Casual, informal, ramah.   Warung Pasta juga hadir di Jalan Ganesha, Bandung, dan di Baloy, Batam. Boleh dicoba! (Bondan Winarno)
Warung Pasta
Jl. Kemang Raya 54Â
Jakarta Selatan
021 7198582
(eka/Odi)