Pria bernama Peng mampu mengonsumsi 1,23 kg serangga goreng dalam kompetisi makan di Lijiang. Ia sukses menyantap paduan belalang dan cacing tak lebih dari 5 menit.
Hadiah yang didapatkan kontestan asal Chongqing tersebut berupa emas batangan 24 karat, lapor Shanghaiist (27/6). Tak hanya itu, ia juga memperoleh bragging right (hak membual) yang tergolong hadiah tidak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kompetisi yang berlangsung pada Minggu (25/6) memang diikuti banyak orang dari berbagai wilayah di China. Mereka mengenakan pakaian tradisional saat mengikuti lomba makan.
Menurut pemberitaan Yunnan.cn, ketika Peng makan serangga ia menyebut rasanya enak. Ini berbeda dengan peserta lainnya. Ada yang sampai menutup mata sebelum makan sepiring serangga.
Salah satu peserta wanita dari Guangdong terpaksa keluar setelah makan 500 gram aneka serangga. Ia mengatakan beberapa serangga berwarna hitam rasanya sangat buruk dan seluruh serangga dalam lomba terlalu kering. Padahal kabarnya ia termasuk pemakan serangga berpengalaman. Karena kerap makan cacing saat di rumah.
![]() |
Sebenarnya bukan tanpa alasan serangga dipilih jadi bagian dari kegiatan itu. Penduduk Lijiang punya sejarah panjang dalam mengonsumsi serangga. Termasuk cacing bambu, locust, capung, belalang, cicada, dan ulat sutera.
Selama berabad-abad mereka menyadari serangga merupakan sumber protein yang sangat baik. Sehingga mereka menganggap makan serangga sebagai hal biasa.
Popularitas perlombaan itu ikut mencerminkan adanya pertumbuhan minat di dunia dalam mengonsumsi serangga. Bahkan di negara Barat yang menganggapnya sebagai makanan ekstrem, serangga kini jadi makin banyak diolah. Perusahaan Amerika seperti Exo dan Chapul yang membuat protein bar berbahan jangkrik, berhasil mengantongi jutaan dollar dari investor dalam beberapa tahun belakangan.
(adr/odi)